Sebagai organisasi profesi, ujarnya, PWI harus mampu menjadi penyeimbang dan jembatan infomasi bagi pemerintah dan masyarakat. "Anda (Farianda -red) harus mampu memainkan peran itu jika terpilih nanti, termasuk peningkatan kualitas SDM harus diarahkan mengikuti perkembangan teknologi informasi dan regulasi aturan pers lainnya," tambahnya.
Dalam diskusi ringan yang diselingi canda tawa ini, Farianda menyatakan siap mengemban amanah yang disampaikan seniornya, Immanuel Panggabean.
"Siap bang. Insya Allah semua yang abangda sampaikan akan saya implementasikan jika diamanahkan memimpin PWI Sumut. Saya sepakat menjadikan PWI sebagai ‘rumah besar’ kita dalam menegakkan profesionalisme pers," kata Farianda.
Terkait dengan pelaksanaan pemilihan Ketua PWI Sumut yang rencananya akan digelar pada 29-31 Juli mendatang, Pemred Harian SIB ini berpendapat, semua anggota PWI Sumut berhak mencalonkan diri, namun hendaknya sosok Ketua PWI Sumut kedepan harus mampu mengangkat marwah dan martabat organisasi menjadi lebih baik.
"Orangtua kami dan PWI Sumut tidak bisa dipisahkan dari sejarah panjang pers di Sumatera Utara. Kedepan PWI juga harus menyiapkan dan mendorong anggotanya berkiprah diberbagai lembaga yang memiliki korelasi dengan tugas-tugas wartawan. Ini yang harus diperkuat agar PWI menjadi organisasi profesi yang disegani dan diperhitungkan," tambahnya.
Berkaitan dengan konstribusi pemikiran para pelaku pers, Immanuel Panggabean mengajak jajaran pengurus PWI Sumatera Utara menggali potensi pemikiran para tokoh-tokoh pers Sumatera Utara untuk disuarakan ke publik.
“Dulu setahu saya ada Forum Redaktur yang digagas Bung Syahrir saat memimpin PWI Sumut. Forum ini sangat bagus, sayang enggak diteruskan. Kedepan saya sarankan buat forum para tokoh pers Sumatera Utara, dan PWI harus jadi pionirnya. Forum ini setidaknya mampu menggali potensi pemikiran untuk pembangunan Sumut. Ini penting agar Sumatera Utara tidak tertinggal dengan daerah lain,” tambahnya.