Seorang Ibu Baru Melahirkan Ditandu, Bupati Humbahas Bantah

photo author
- Jumat, 2 Juli 2021 | 17:14 WIB
Akibat kondisi jalan yang tidak layak, seorang ibu yang baru melahirkan ditandu oleh warga di Parlilitan. (Foto: Realitas/ist).
Akibat kondisi jalan yang tidak layak, seorang ibu yang baru melahirkan ditandu oleh warga di Parlilitan. (Foto: Realitas/ist).

HUMBAHASrealitasonline.id | Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor SE yang membantah pemberitaan seorang ibu yang baru melahirkan ditandu warga menuju tempat tinggalnya di Dusun Nambaria Desa Sihas Toruan, Kecamatan Parlilitan, Humbahas, justru sangat kontradiksi dengan informasi yang dihimpun oleh para awak media

Atas informasi itu, Dosmar terkesan 'ogah' mengupas informasi tadi melalui jajarannya. "Sebenarnya kita tidak tau yang ditandu itu orang atau tidak. Tidak ada kita lihat orang dalam tanduan itu," ungkap Dosmar Banjarnahor saat diwawancarai wartawan di Mapolres Humbahas di sela-sela HUT ke-75 Bhayangkara, Kamis (1/7/2021).

Bahkan sebelumnya, video peristiwa itu sudah viral di media sosial dan menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat Humbahas. "Masalah video kita tidak larang. Kita sudah lihat videonya, tidak ada orang tampak ditandu. Masalah Kepala Desa gomong lain, itu lain cerita. Soalnya videonya sudah kita lihat," tutupnya.

Ketika dimintai keterangan dari warga, hal itu dialami Fransiska waruhu (36) istri dari Naik Harianja (40) saat pulang dari Puskesmas Parlilitan usai melahirkan anak ketiga beberapa waktu lalu.

"Itu benar, saat itu istri Naik Harianja pulang dari Puskesmas Parlilitan melahirkan. Istrinya lemas dan tidak sanggup lagi jalan kaki. Padahal, dari Puskesmas ke dusun ini ada sejauh 3,5 Km," ungkap salah satu warga bermarga Sihotang melalui telepon.

Ia juga mengatakan, Jalan ke dusun Nambadia memang bisa dilalui kendaraan roda dua tapi itupun harus mahir dan ektra hati-hati karena jalanan naik turun, tanah dan batu berserakan sehingga bila orang sakit atau melahirkan tidak memungkinkan dibawa menggunakan sepeda motor karena bisa membahayakan keselamatan jiwa maka warga memutuskan untuk di tandu.

Camat Parlilitan, Eliapzan Sihotang mengakui bahwa ibu ditandu bukan mau melahirkan tetapi setelah melahirkan. "Setelah kapus menyatakan ibu dan bayi sehat. Dan mereka (Keluarga ibu) minta pulang ke rumahnya di Sibokka. Jadi mereka yang meminta untuk pulang," katanya, Jumat (2/7).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X