NIAS BARAT - realitasonline.id | Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Desa Sisobaoho Kecamatan Mabar dengan tujuan untuk menggali informasi secara detail serta mengidentifikasi problem yang sedang terjadi, Jumat (30/7/2021).
Dalam laporan Ketua BPD setempat Agustinus Gulo bahwa masyarakat Desa Sisobaoho sangat kecewa dengan kebijakan Pj kepala desa (Kades) Manase Gulo SPd.
"Sejak ia menjabat di Kades kami bukan memberikan kesejukan tapi malah keburukan. Segala administrasi dan tata cara pengelolaan Dana Desa tidak transparan terhadap masyarakat. Bahkan untuk BPD sendiri tidak pernah kami diberikan salinan apa yang sudah menjadi musyawarah bersama. Setiap kali ada rapat dan setelah diambil keputusan saya minta salinan toh juga tidak dihiraukan, apalagi ke depan ini habis masa jabatan kami sebagai BPD dan apa yang kami serah terimakan nanti jika waktunya tiba," ucap Agustinus Gulo.
Lanjut Agustinus Gulo, sebagai perwakilan masyarakat Desa Sisobaoho memohon agar Manase Gulo segera diberhentikan dari Pj Kades Sisobaoho, karena ia tidak sungguh - sungguh melaksanakan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Nias Barat yang Bersih, Unggul dan Maju demi Soguna Bazato, serta tidak sesuai apa yang pernah ia janjikan kepada kami bahwa segala bentuk kegiatan dan pengolahan dana desa harus transparan kalau bisa pun RAB nya saya lengketkan di papan informasi saking semangatnya.
Sementara itu salah seorang tokoh masyarakat Ama Meli Hia Dal mengatakan dan memberi laporan kepada Bupati Nias Barat.
"Jujur saja pak secara pribadi saya sangat kecewa dan keberatan atas pernyataan Manase Gulo pada Rabu yang lalu di saat pemilihan panitia pemilihan BPD bahwa ia menerangkan kalau masalah Dana Desa dari tahun 2017- 2020 sudah selesai di SPJkan, yang artinya masalah kita tidak ada lagi sampai kiamat dunia kita tenang," sebutnya.
Lebih lanjut kata Ama Meli Hia, pernyataan Manase gulo itu kami keberatan karena itu di luar daripada musyawarah desa tanpa kami ketahui bersama. Kami minta agar diaudit kembali oleh inspektorat mana mungkin bisa di SPJkan tanpa selesai fisik.
Sedangkan anggaran itu sangat besar sampai ratusan juta rupiah apakah itu gampang sekali untuk di SPJkan.