"Bersama mitra strategis, kami yakin Bandara Kualanamu dapat membangun jaringan penerbangan yang kuat untuk memposisikan sebagai international hub di bagian barat Indonesia dengan berbagai infrastruktur pendukung," tambah Dedi.
Dengan adanya pembangunan sarana dan prasarana penunjang bagi pengguna jasa Bandara Kualanamu yaitu SPBU di area Bandara Kualanamu, ditargetkan akan selesai tahun 2022 guna meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa dan para mitra usaha dalam mendukung operasional Kebandarudaraan.
Tidak hanya itu saja, dengan adanya SPBU nanti akan menjadi salah satu pelengkap fasilitas untuk mempermudah alat transportasi darat menuju Bandara maupun sebaliknya serta sebagai salah satu upaya untuk menjawab kebutuhan dan memberikan kemudahan akses bagi para pelanggan dalam mengisi bahan bakar berkualitas.
Harapannya dengan adanya kegiatan ini dapat berkontribusi dalam percepatan mendukung Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan sebagai upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan dimasa pandemi COVID-19.
Dedi menegaskan, PT Angkasa Pura II bersama anak usaha PT Angkasa Pura Aviasi dan pemerintah kami akan terus berkolaborasi dengan stakeholder dalam percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi melalui Kebandarudaraan Kualanamu wilayah barat.
Selain itu katanya, pengembangan Kualanamu juga mengarah ke konsep Aerocity dengan berbagai gedung komersial di atas lahan 135 ha antara lain theme park, logistic park, factory outlet, maintenance repair & overhaul (MRO) facility serta komplek perdagangan.
Didampingi EGM AP II Kualanamu Heriyanto Wibowo, EGM PT Pertamina MOR I Medan, Owner PTPetrol Niaga, Danlantamal Belawan, Dedi juga menambahkan, berbagai infrastruktur telah Melalui pengembangan yang masif, Bandara Kualanamu saat ini status Bintang 4 versi Skytrax, diposisikan sebagai hub penerbangan internasional di masa mendatang dengan target mendekati bintang 5 berkelas dunia. (IW)
