Diperjalanan pertumbuhan pembangunan rumah tempat tinggal warga disekitaran yang dulunya lahan persawahan dan harus ditimbun, pastinya membuat genangan air dari badan jalan tidak terbuang dan menggenangi badan jalan,diperparah drainase yang ada tak lagi berfungsi maksimal.
Pemerintah Tapanuli Utara dengan getol serta tidak henti-henti berkomunikasi dengan pihak kementerian terkait.
Hasilnya, saat ini kementerian terkait melalui pihak ketiga sedang berproses melakukan perbaikan, dengan membangun saluran serta mempertinggi badan jalan pada dua titik banjir tersebut.
Pernah dalam satu pemberitaan Realitasonline , salah satu solusi mengatasi banjir pada titik tertentu di sepanjang jalan nasional Tarutung-Sipoholon harus dengan mengalihkan air ke sungai Aek Sigeaon . Tentu menanam pipa dibawah tanggul setelah lebih dulu menjebol tanggul pada titik tertentu.
Bila pun harus dengan menjebol tanggul dipastikan tidak akan berdampak lain dikala air sungai meluap, sebab dasar sungai Aek Sigeaon sudah jauh dibawah permukaan jalan,rata-rata mencapi tiga meter lebih.
Dengan fakta dasar Aek Sigeaon yang membentang di kota Tarutung sudah jauh dibawah permukaan jalan, tentu titik titik langganan banjir termasuk di Jln HKI Tarutung bisa diatasi dengan menjebol tanggul sungai dan membuat pipa saluran air ke sungai. sebut salah seorang warga mengaku bermarga Tobing di kompleks jalan HKI Tarutung.
Terpantau dilapangan Selasa(24/8) seperti terlihat dalam gambar, di dua titik tertentu langganan banjir telah dilakukan penjebolan tanggul sungai Aek Sigeaon
Sulit memperoleh keterangan dari pihak pekerja sejauhmana progres pembangunan jalan dan drainase, serta penjebolan tanggul.