KPM yang selama ini dapat bantuan PKH bersuka cita dan rela melakukan graduasi mandiri karena kehidupan mereka sudah membaik. Perekonomian mereka meningkat. Ada pedagang bakso, pedang ikan/udang serta lainnya, ujarnya.
Setiap tahunnya, Kementrian Sosial menggelontorkan sekitar Rp 56 miliar untuk membantu para penerima PKH ini. Sebagai upaya meningkatkan perekonomian dan mendukung program pemerintah. Kemensos menanamkan rasa kemandirian sehingga para penerima yang sudah sejahtera ini rela tidak lagi menerima bantuan, jelas Kadis Sosial.
Angka kemiskinan saat ini cukup tinggi yaitu 7,9 persen dan diharapkan terus berkurang. Meski di tengah pandemi, namun banyak KPM dan PKH yang mau graduasi mandiri makanya patut diberi apresiasi, pungkasnya
Sementara itu Sahdiah, salah satu penerima PKH dari Desa Arah Payung Kecamatan Pantai Cermin mengaku dirinya memilih graduasi mandiri karena taraf kehidupannya sudah membaik.
Dia merima PKH sejak tahun 2013, hingga akhir tahun lalu. Mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 1,2juta diterima setiap bulannya.
Semua itu digunakannya untuk membiaya anak sekolah dan sisanya ditabung. Dari tabungan itu dirinya memulai usaha udang.
"Alhamdulillah kini kehidupan saya dan keluarga sudah baik dan saya mau mengikuti graduasi ini," katanya.
Dia memotivasi para penerima PKH lainnya agar memanfaatkan PKH sebaik mungkin. Kuncinya ikhlas dan kerja keras. Bantuan yang didapat jangan lupa disisihkan untuk ditabung dan buka usaha.