Sebelumnya, Yusuf Bangun melaporkan saat rumahnya dirusak oleh sekelompok preman, dia dan keluarganya sedang berada di Dusun VIII Bandar Meriah, Desa Namu Ukur Utara, Kecamatan Sei Bingai, Langkat.
“Saat itu keluarga kita lagi kemalangan, mertua laki-laki saya meninggal, jadi saya sementara bermalam di rumah mertua sembari menunggu acara 40 hari atas meninggalnya mertua saya,” kata Yusuf Bangun.
Dia menerangkan, usai merusak rumahnya, kelima pelaku juga mengejar Yusuf ke rumah mertuanya dan ingin membunuhnya sembari membawa kelewang.
“Saya kenal mereka. Salah satu pelaku inisial R, ketua ormas Pemuda Pancasila Ranting Namu Ukur Utara.
Sementara tiga orang pelaku lagi saya tahu bernama Arwana, Malem Krina alias Tongat Mijer dan Ari terang.” Yusuf.
Sementara itu berdasarkan informasi yang dirangkum dari kawasan Namu Ukur Utara dan Namu Ukur Selatan para preman yang meresahkan tersebut sering berada di barak-barak narkoba yang subur makmur di kawasan Namu Ukur Utara.
Ironisnya lagi para preman juga di sebut sebut dibekap oleh orang penting di kepolisian Polsek Sei Bingei dan Polres Binjai sehingga seperti kebal hukum sehingga semakin merajalela di kawasan tersebut.
masyarakat Sei Bingei berharap agar pihak Poldasu dan Kapolres Binjai yang baru segera melakukan pengejaran yang masih DPO sehingga agar tidak ada lagi premanisme, katanya. (MA)