"Kita kan mau biar bagus supaya ekonomi masyarakat pun bisa meningkat, karena akan semakin banyak orang berkunjung ke Danau Toba. Tapi musti ditata bagus Bu," ujarnya secara ramah.
Akan tetapi, Ijeck mengakui tentu konsekuensi dari perbaikan ini mesti ada yang dipindahkan. Yang pasti, jelas dia, dalam persoalan ini, pemerintah pasti tetap memikirkan nasib para pedagang. "Tapi musti ada pengertian dan pengertian dari kita juga. Kalau bisa pindah sama-sama," sebutnya.
Sebab, menurut Ijeck, bila semua pedagang dapat pindah ke lokasi relokasi yang telah ditentukan, maka secara otomatis wisatawan akan datang ke tempat tersebut. Namun, kalau masih ada pedagang yang tetap berjualan di lapak lamanya, lokasi relokasi pasti tetap akan sepi.
"Kalau sudah pindah semua (relokasi), pengunjung pasti akan mencari ke mana tempat harus didatanginya. Apalagi di sana sudah ada orang jualan cafe kan sudah bagus. Jadi mesti kompak pindah semua, nanti kalau sudah dapat tempat permanen baru pindah lagi," sarannya.
Ijeck menambahkan, bahwasanya Provinsi Sumut memang harus bersyukur karena Presiden RI mau menganggarkan dana besar untuk Danau Toba. Sebab, tidak semua daerah mendapatkan kesempatan ini.
"Tapi nanti akan saya coba diskusikan dan cari jalan keluarnya dengan Pak Bupati bagaimana yang terbaiknya. Ibu-ibu tetap lah berdoa, mudah-mudahan Parapat ini bisa maju dan banyak orang yang datang, kan masyarakat bisa terbantu semua," pungkasnya. (AL)