Siswi Salah Satu SMA Penderita Bell’s Palsy Dapat Penanganan Medis dari Dinkes Padangsidimpuan.

photo author
- Senin, 1 November 2021 | 21:24 WIB
Perawatan Zaskya Kawatu seorang siswi salah satu SMA di Kota Padangsidimpuan yang menderita penyakit Bell’s Palsy atau mengalami peradangan pada saraf wajah, saat mendapat penanganan medis di RSU swasta Metamedika di Kota Padangsidimpuan yang difasilitasi Pemko Padangsidimpuan melalui Dinkes Padangsidimpuan.(Foto : Realitasonline/Riswandy)
Perawatan Zaskya Kawatu seorang siswi salah satu SMA di Kota Padangsidimpuan yang menderita penyakit Bell’s Palsy atau mengalami peradangan pada saraf wajah, saat mendapat penanganan medis di RSU swasta Metamedika di Kota Padangsidimpuan yang difasilitasi Pemko Padangsidimpuan melalui Dinkes Padangsidimpuan.(Foto : Realitasonline/Riswandy)

PADANGSIDIMPUAN - realitasonline.id | Zaskya Kawatu (15), seorang siswi salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Padangsidimpuan yang menderita penyakit Bell’s Palsy atau mengalami peradangan pada saraf wajah, mendapat penanganan medis di salah satu Rumah Sakit Umum (RSU) swasta Metamedika di Kota Padangsidimpuan yang difasilitasi Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Padangsidimpuan.

Korban dikabarkan mengalami
Bell’s Palsy atau peradangan pada saraf wajah, sehingga otot wajah menjadi lemah, diduga dampak dari vaksinasi, setelah sebelumnya korban menjalani vaksinanasi Covid-19. Namun hal itu dibantah Kadis Kesehatan Kora Padangsidimpuan Sopian Subri Lubis SSos MKes.

" Walaupun sempat terkhabar bahwa korban mengalami kelumpuhan (wajah merot) diduga setelah disuntik vaksin Covid-19, namun setelah diperiksa oleh tim dokter, ternyata tidak ada hubungannya suntikan vaksin dengan dampak peradangan pada saraf wajah, " ujar Sofyan Subri Lubis, Senin (1/11/2021).

Sopian Subri menjelaskan, korban Nurul Zaskya Kawatu sudah menjalani pemeriksaan oleh dokter spesialis syaraf di RS Metamedika dan sudah dilakukan fisiotherapi untuk merangsang kembali syaraf di bagian pipinya.

" Setelah dapat khabar adanya seorang pelajar SMA yang mengalami peradangan pada saraf wajah, kita langsung membawa korban ke RS Metamedika dan ditangani oleh dr Ratih Rustamti SpN, " terangnya.

Disebutkannya, dr Ratih Rustamti SpN yang merawat korban merupakan Dokter spesialis neurologi, yakni Dokter khusus dalam mendiagnosis dan mengobati penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf, termasuk otak, otot, saraf tepi, dan saraf tulang belakang di RS Metamedika.

Ia menambahkan gejala yang dialami korban adalah gejala Bell’s palsy. Bell's palsy, yakni, kelumpuhan pada otot wajah yang menyebabkan salah satu sisi wajah tampak melorot. Kondisi ini dapat muncul secara tiba-tiba, namun biasanya tidak bersifat permanen dan biasanya penderita Bell’s palsy akan mengalami peradangan pada saraf wajah, sehingga otot wajah menjadi lemah dan bentuk wajah menjadi berbeda. Kondisi ini diduga terkait dengan infeksi virus atau beberapa penyakit, seperti infeksi telinga bagian tengah dan penyakit diabetes.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X