Perlombaan ini juga menjadi titik tolak agar berbagai acara bisa digelar di kawasa Geopark Kaldera Toba, khususnya mengajarkan anak-anak generasi muda untuk mencintai daerahnya. Karenanya, festival tersebut tidak menitikberatkan pada pemenang lomba, melainkan melestarikan kekayaan budaya di dalamnya.
Sementara Ketua Harian Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark, Mangindar Simbolon sebelum membuka kegiatan festival tersebut, menyampaikan bahwa kekayaan alam di kawasan Danau Toba perlu dikelola dengan baik. Ada unsur konservasi agar terjaga nilai dasarnya. Kemudian pendidikan, dimana edukasi kepada generasi muda sangat perlu ditanamkan sejak dini.
"Yang tak kalah penting juga bagaimana Geopark Kaldera Toba mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat. Karena itu mari kita saling mendukung agar ketiganya bisa dicapai," sebut Mangindar.
Pada festival tersebut, ratusan orang dari sejumlah daerah menampilkan tarian kreasi tortor Somba-Somba khas Simalungun dan Hata Sopiksik dari Toba. Juga ada penandatanganan nota kesepahaman/MoU antara Toba Caldera UNESCO Global Geopark dengan Geopark Nasional Silokek Sumatera Barat. (AL)