Dirinya pun berharap, pada kegiatan yang bertema 'Let's Invest in Medan' tersebut, Sumut menjadi prioritas bagi semua pihak yang ingin menanamkan modalnya di provinsi ini. Sehingga pemerintah tidak lagi memfokuskan pembangunan hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di luar Jawa.
"Kita harus berkolaborasi dalam menghadapi persaingan. Sehingga ketika saya minta tolong (membangun kerja sama) dengan swasta, bukan berarti pemerintah tidak berkontribusi. Karena ini eranya kita harus solutif, saya minta BUMN punya mental melayani, bukan birokrasi," jelasnya.
Senada dengan itu, Direktur Utama PT KIM Ngurah Wirawan menyebutkan bahwa keberadaan kawasan industri tersebut sudah 33 tahun. Sampai sekarang masih terus beroperasi dan berkembang lebih baik lagi.
"Walaupun memang kita akui, agak redup. Karena infrastruktur yang sudah tua dan perlu perbaikan. Terutama bagaimana kita mengatasi banjir," sebutnya, yang berharap dukungan pemerintah setempat.
Selain itu, Ngurah juga meyakini bahwa dengan kegiatan KIM Expo 2021 'Let's Invest in Medan', yang dihadiri Menteri BUMN tersebut, dapat mendorong peningkatan investasi di Sumut, khususnya di KIM.
Dari segi fasilitas pengolahan limbah, Direktur Utama PT Adhi Karya Persero Entus Asnawi menjelaskan fasilitas pengolahan limbah di KIM menjadi yang pertama dibangun di Pulau Sumatera. Dengan begitu, dapat menjawab tantangan yang dihadapi dengan sangat baik. Mengingat pasar untuk pengolahan limbah begitu luar biasa.
"Meskipun kapasitasnya sekarang ini masih terbatas, awal pertengahan tahun depan kita akan tambah lagi. Mudah-mudahan ini menjadi pemicu untuk kawasan industri di Medan (sekitarnya), dan dapat menjawab tantangan dan tuntutan dunia kepada kita dalam menyelesaikan masalah lingkungan," pungkasnya.
Pembukaan KIM Expo 2021 ditandai pemukulan Gordang Sambilan oleh Menteri BUMN Erick Thohir bersama Wakil GubernurĀ Musa Rajekshah, dan lainnya. Sebelum meninggalkan tempat, rombongan meninjau lokasi pameran perusahaan BUMN sekaligus pengguntingan pita stan UMKM. (AL)