PADANGSIDIMPUAN - realitasonline.id | Dalam momentum Hari Listrik Nasional (HLN) ke 76, PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padangsidimpuan menyalurkan paket sembako dan uang tunai kepada 176 mustahiq dengan total senilai Rp.88 Juta.
Kegiatan tersebut serempak dilakukan di seluruh Unit Layanan Pelanggan
(ULP) PT PLN di wilayah kerja UP3 Padangsidimpuan dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat.
Manager PT PLN UP3 Padangsidimpuan Yusuf Hadianto, Jumat (26/11/2021) mengatakan, program tersebut salah satu dari program ketahanan pangan yang bertajuk berbagi sembako untuk ketahanan pangan dhuafa.
" Dana bantuan ini berasal dari YBM PLN, dimana setiap pegawai muslim wajib dipotong penghasilannya sebesar 2,5% setiap bulan dan acara ini merupakan bentuk rasa syukur PLN atas dukungan masyarakat dan bentuk kehadiran PLN untuk masyarakat di wilayah kerja PT PLN UP3 Padangsidimpuan, " terang Yusuf
Yusuf menambahkan, YBM PLN akan terus berusaha semaksimal mungkin menyalurkan zakat dan infaq yang merupakan kewajiban dari karyawan dan karyawati PT PLN untuk mengikhlaskan gaji pokoknya di potong 2,5 persen setiap bulannya untuk kegiatan-kegiatan pemberdayaan umat.
“ Ini menjadi momen yang sangat baik untuk PLN berdoa dan berbagi dengan sesama. Saya harap masyarakat para mustahiq yang menerima bantuan dapat memberikan doa bagi PLN, agar PLN semakin kuat dalam menghadirkan listrik bagi masyarakat, " katanya.
Disebutkannya, program YBM PLN yakni program social, yang muaranya untuk menunjang kinerja karyawan PT PLN. Dengan adanya pemberian santunan ini berarti kita telah menjalankan perintah Allah untuk berbagi antar sesama. Jangan lihat jumlahnya, tapi kita lihat berkahnya mungkin ada ridho Allah di sini untuk keberlangsungan PT PLN.
“Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, diharapkan dapat mengentas kemiskinan dan mengubah mustahiq menjadi muzaki. Semoga dengan bantuan dan santunan ini, bisa menambah semangat menghadapi kondisi ekonomi di masa pasca pandemi Covid-19, " katanya.