TAPUT - Realitasonline.id | Melalui seminar pemberdayaan Perempuan Partohonan HKBP yang digelar semi virtual di Gedung Raja Pontas, Kamis (2/12) 2021. HKBP menguatkan legalitas keberadaan Perempuan Partohonan (pelayan perempuan) yakni Pendeta, Guru Huria, Bibelvrouw dan Diakonis.
Hal itu dikatakan Kepala Departemen Koinonia Pdt. Dr.Deonal Sinaga kepada Realitasonline.id, di sela-sela agenda seminar.
" Ini sebagai bentuk motivasi kepada Perempuan Partohonan Gereja HKBP yakni Pendeta, Diakones, Bibelvrouw dan guru huria yang tersebar di seluruh penjuru dunia," katanya.
Agenda seminar yang disupport penuh United Evangelical Mission (UEM) sebut Deonal Sinaga juga sebagai upaya penguatan pelayanan Pelayan Perempuan kepada jemaat.
" Ini guna memupus stigma Perempuan sebagai pelayan di HKBP dan memang kaum Perempuan sudah sejak lama ambil peranan dalam pelayanan kepada jemaat khususnya HKBP itu dibuktikan dengan adanya Diakones dan Bibelvrouw yang memang dilakukan Perempuan," tambahnya.
Deonal menilai, Kaum Perempuan sangat punya potensi dan kapasitas dalam mendukung pelayanan dan kinerja HKBP.
" Tadi dibuka Kadep Diakonia Pdt Debora Sinaga kesetaraan gender, ya HKBP sangat akomodatif sebagai bagian gerakan Oikumene yang tetap didukung UEM," pungkasnya.