Diceritakan Kepala Sekolah (Kepsek) Teksin Simbolon, pelaksanaan PTM di Samosir dapat diterima oleh orangtua murid dan hampir seluruh orangtua siswa setuju jika PTM dilaksanakan dengan Prokes yang ketat.
Pihak sekolah mewajibkan siswa dicek suhu tubuhnya sebelum masuk ke kelas. Para guru dan siswa wajib pakai masker selama berada di lingkungan sekolah. Di setiap kelas jarak bangku diatur 1 meter. Jumlah siswa di dalam kelas hanya ada 20 orang murid, jelas Teksin.
Selain itu pola belajar yang diterapkan di SMP Negeri 1 Pangururan ini lebih mengedepankan pola belajar di luar ruang kelas (outdoor). Misalnya, kegiatan olahraga, seni budaya seperti edukasi tarian tor-tor dan permainan alat musik Batak. Sedangkan belajar di dalam kelas dilakukan seminggu tiga kali, sebutnya.
"Keberadaan siswa di sekolah juga dibatasi hanya 4 jam saja," kata Teksin Simbolon.
Terkait vaksinasi siswa, diakui Kepsek SMPN 1 ini, belum seluruh siswa disuntik vaksin dosis kedua. Untuk vaksinasi dosis pertama juga belum seluruhnya. Hal ini dikarenakan murid-murid yang berada di kelas 7 dengan usia 12 tahun ke bawah belum dapat divaksin karena masih menunggu ketentuan dari pemerintah.
Menurut Teksin lagi, pihak sekolah bersama para guru juga sudah mempersiapkan pola belajar daring jika PTM dihentikan karena adanya Covid gelombang ketiga.
"Bersama para guru, kami terus berupaya menyakinkan orangtua dan para murid agar bisa menerima apa yang menjadi ketentuan pemerintah," jelasnya
Meski Samosir sudah zona hijau dan Pemerintah Provinsi Sumut menetapkan PPKM level 3, para siswa juga sudah kami kondisikan walaupun nantinya kembali dengan pembelajaran daring, anak-anak sudah siap. Termasuk para guru juga sudah kami siapkan jika memang diharuskan kembali ke pembelajaran daring, jelas Teksin. (AY)