"Kegiatan penanaman pohon ini jangan hanya sekadar menanam saja, tapi dipetakan dahulu wilayahnya yang mau ditanam karena tak semua area bisa ditanami tumbuhan karena batuan. Setelah itu, jangan setelah ditanam kemudian ditinggal, harus ada edukasi ke masyarakat tentang pentingnya pohon ini sehingga bisa sama-sama dijaga," ujar Ijeck, sapaan akrabnya.
Ijeck juga meminta pohon yang akan ditanam harus pohon atau jenis bibit tanaman prospektif dan bermanfaat bagi masyarakat. "Contohnya, dulu katanya di sini pohon kemiri banyak, coba dikembangkan bibitnya sehingga di sini bisa dikenal jadi penghasil kemiri," katanya.
Sebelumnya, Ijeck juga telah berkomunikasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terkait penghijauan Danau Toba yang harus dilakukan cepat seiring dengan hujan buatan yang sudah dilakukan oleh Inalum sebagai upaya menjaga kelestarian kawasan Danau Toba dan membantu operasional PLTA.
"Harus dipikirkan bagaimana agar tidak ada erosi dan longsor karena jumlah pohon yang makin terbatas karena perkembangan masyarakat yang butuhkan lahan untuk hidup dan dari situlah, Bapak Menteri Luhut juga sudah memerintahkan seluruh perusahaan-perusahaan memberikan CSR-nya untuk penghijauan," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Humbahas Oloan Paniaran Nababan mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah atas kemajuan daerahnya. "Pelestarian DAS dan lingkungan tugas kita bersama, harus mempunyai hati dan nurani untuk menjaga dan melestarikan. Terdapat lahan kritis yang cukup luas, mari menanam pohon agar menjadi areal hijau, bibit yang ditanam juga harus multifungsi seperti mangga alpukat dan lainnya," tutupnya. (AL)