PALUTA - realitasonline.id| Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Lawas Utara (Paluta) terus melaksanakan berbagai upaya intervensi dalam menekan angka stunting di Kabupaten Paluta.
Salah satu intervensi penurunan stunting terintegrasi yang dilaksanakan oleh Kabupaten Paluta adalah aksi ke 7 yaitu pertemuan pengukuran data dan publikasi stunting yang digelar di aula Bapelitbang Paluta, Kamis (09/12).
Kegiatan dibuka oleh Bupati Paluta Andar Amin Harahap SSTP MSi diwakili asisten II Haholongan Siregar yang diikuti oleh OPD yang masuk dalam tim penanganan stunting, camat se-Kabupaten Paluta, kepala puskesmas se Paluta, kepala desa yang ditetapkan sebagai desa Locus stunting, TP PKK, LSM dan wartawan beserta pihak terkait lainnya.
Dalam sambutannya, asisten II Setdakab Paluta Haholongan Siregar menyampaikan, salah satu sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang Kesehatan 2020-2024 adalah meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat dengan menurunkan prevalensi stunting, pada anak balita (anak umur dibawah 2 tahun) menjadi hanya 19 persen di tahun 2024.
Karena itu, kebijakan penanggulangan stunting antara lain diarahkan melalui strategi intervensi gizi sensitive dengan keterlibatan Iintas sektor yang dilakukan dengan berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan separti penyediaan air bersih, sanitasi, pendidikan gizi, serta ketahanan pangan dan gizi.
“Kegiatan pembinaan gizi masyarakat bertujuan meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan gizi keluarga untuk meningkatkan status gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan balita yang dilakukan melalui kegiatan promotif, preventif dan kuratif," katanya.
Hasil pengukuran tinggi badan anak bawah lima tahun serta publikasi angka stunting ini dapat digunakan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam gerakan pencegahan dan penurunan stunting.
“Percepatan penurunan stunting, sehingga masalah stunting di Kabupaten Paluta yang tercinta ini dapat teratasi,” ucapnya.