MEDAN – Realitasonline.id | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi diharapkan tidak terjebak dalam polemik seputar dunia olahraga Sumut. Namun tetap fokus dan konsentrasi menyukseskan Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang di Sumut dan Aceh, dengan menorehkan prestasi olahraga yang bersejarah dan membanggakan Sumut.
Hal itu disampaikan Pengamat Sosial Politik Shohibul Anshor Siregar kepada wartawan, Senin (3/1), terkait polemik yang terjadi seputar dunia olahraga di Sumut. Menurutnya semua pihak punya persepsi berbeda terhadap dinamika yang terjadi. Termasuk jika satu persoalan kemudian dibawa ke ranah hukum, tidak masalah.
“Tetapi saya ingin bergerak melangkah dari situ, dan tidak ingin berlama-lama. Saya ingin memberi pesan kepada Sumatera Utara untuk melihat beberapa hal yang harus kita tandai sebagai legacy (peninggalan/warisan) yang nanti terkait nama seseorang untuk dikenang oleh masyarakat di masa depan, saat jabatannya berakhir,” ujar Shohibul.
Menurutnya, sejarah mencatatkan bahwa Indonesia punya pengalaman masuk Piala Dunia pada 1938 dan 1957 (Kualifikasi Piala Dunia 1958) yang didiskualifikasi karena menolak bertanding melawan Negara Israel, sebagai sikap politik negara saat itu. Sehingga situasi itu, menjadikan negara ini memiliki gengsi tersendiri di bidang olahraga, termasuk cabang olahraga lainnya yang mendunia.
Catatan kedua, lanjut dosen yang akrab disapa Bang Shohib ini, adalah dua nama Gubernur Sumut terdahulu yakni Abdul Hakim (1951-1953) yang berhasil membangun Stadion Teladan Medan dan kemudian membawa PON III di tahun 50’-an. Bahkan setelahnya, belum ada fasilitas yang serupa dan sebanding dengan itu.
“Sekarang ini 2022, ini kita siap-siap menerima kembali penyelenggaraan PON bersama Provinsi Aceh. Bayangkan berapa lama jaraknya (waktunya). Artinya kita punya reputasi bagus, rekam jejak yang luar biasa,” jelas Shohib.
Berikutnya, kata Shohib, ada nama Marah Halim Harahap (Gubernur Sumut Periode 1967-1978) sebagai tokoh sepakbola. Membuat turnamen dengan namanya, dan itu masih teringat dan tercatat sebagai sejarah yang patut dibanggakan warga Sumut.