PALAS - realitasonline.id | Banjir Bandang yang terjadi di wilayah kecamatan Batang Lubu Sutam kabupaten Palas Jum'at (31/12) lalu, tidak hanya membawa ribuan kubik kayu, namun juga merusak ratusan hektar persawahan.
Informasi yang diperoleh realitasonline.id dari sejumlah petani dan pemerintahan kecamatan Batang Lubu Sutam, Minggu (8/1/2022).
Staf kantor camat Batang Lubu Sutam Fahruddin Lubis, mengatakan, banjir bandang yang terjadi seminggu lalu ternyata tidak hanya merusak ratusan rumah warga, membawa ribuan kubik kayu, material kayu, Lumpur, namun juga merusak lahan pertanian warga, serta ratusan hektar padi yang usia tanam Baru beberapa minggu.
Sedikitnya 22 Hektar rusak berat dan 88 hektar rusak sedang, sehingga diperkirakan bakal foso, karena usia tanaman padi sudah ada yang berumur tiga Minggu sampai satu bulan.
Kerusakan tanaman padi sawah itu terdapat di wilayah di Desa Hatongga, Botung, Siadam, Siojo, Pagaran Manggis, Muara Malinto Baru, Hutabaru, Hutanopan, Tandolan, Tangga Batu, Pagaran Dolok, Aek Sorik, Muara Malinto Lama, Tanjung Botung dan desa Pinarik.
Banjir bandang itu juga merusak sejumlah jembatan rambin atau titi gantung yang menjadi fasilitas penyeberangan masyarakat untuk membawa hasil pertanian.
Seperti jembatan Rambin desa Pagaran Manggis, Tanjung Barani dan jembatan Rambin desa Tamiang. sehingga menyulitkan warga untuk membawa hasil pertanian.
Adapun petani yang tanaman padinya rusak akibat banjir bandang itu, Nurman Nasution, warga desa Muara Malinto Baru, Samsuddin Nasution, Imron Lubis, Rido Nasution, warga desa pasar Sabtu, kemudian Kaswan Lubis, warga desa Siadam, H. Muis Lubis, warga desa Hutanopan, dan Mara Bugis Lubis, warga desa Huta baru.
Akibat kerusakan tanaman padi sawah tersebut petani mengalami kerugian yang tidak sedikit, apalagi tanaman padi sudah ada yang usia tanamannya satu bulan lebih.
