Bupati Sergai Ikuti Virtual Dengan Presiden RI

photo author
- Senin, 7 Februari 2022 | 23:48 WIB
Bupati Sergai ikuti virtual fengan Presiden RI. (Ist)
Bupati Sergai ikuti virtual fengan Presiden RI. (Ist)

MEDAN - realitasonline.id| Bupati Serdangbedagai (Sergai) mengikuti secara virtual pengarahan Presiden RI kepada Kepala Daerah (Gubernur, Bupati, dan Walikota) Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim.dan Kapolres se Indonesia, Senin (7/2/2022), di
Pendopo Kerajaan Negeri Bedagai Kompleks Kantor Bupati Sergai Sei Rampah.

Bupati Sergai H Darma Wijaya memberikan keterangan terkait arahannya Presiden Joko Widodo yakni
jika pandemi belum sepenuhnya berakhir. Meski di tahun 2020 dan 2021, Indonesia bisa melewati tantangan berbagai varian Covid-19, terutama varian Delta, namun pada tahun 2022, kembali muncul tantangan yang tak kalah besar yaitu munculnya varian Omicron.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Presiden meminta seluruh pihak menjaga kerja sama dan gotong royong, dalam menghadapi tantangan pandemi yang masih jadi permasalahan nasional, bahkan global. Apalagi fakta jika varian Omicron ini disebut-sebut 4 kali lebih cepat penularannya dibanding jenis Delta, sebutnya.

Dalam arahannya, kata bupati, presiden menyebut tren negara-negara lain menunjukkan terjadi peningkatan kasus aktif namun faktanya tingkat rawat pasien persentasenya di bawah varian delta. Dalam kesempatan ini juga, sebutnya, presiden mengungkapkan jika sampai hari ini 93% kasus di Indonesia ada di wilayah Pulau Jawa dan Bali.

Sama seperti kecenderungan di negara lain, kasus Omicron di Indonesia juga menunjukkan tingkat rawat dan penggunaan ICU yang lebih rendah dibandingkan varian Delta. Kecuali di Bali, di mana kenaikan kasus dibarengi dengan tingkat rawat yang juga naik drastis. jika sesuai data, karakteristik kelompok yang tertular Covid-19 varian Omicron adalah 93% tanpa komorbid atau penyakit penyerta dan 63% bergejala ringan, jelasnya.

Presiden benar-benar menekankan agar seluruh kepala daerah dan pihak terkait melaksanakan manajemen yang mendetail. Hal ini diperlukan agar daerah-daerah, terutama yang di luar Jawa, tidak gelagapan dan siap sedia jika pada waktunya sebaran Omicron tidak terhindarkan dan masuk ke area yang lebih luas, ujar Darma Wijaya.

Lebih lanjut dikatakan bupati jangan sampai ketika kasus konfirmasi Omicron muncul di daerah, RS belum siap, oksigen dan obat-obatan jumlahnya tidak memadai, dan hal semacam itu. Namun perlu diingat, harus dibuat skala prioritas untuk penanganan kasus ini. Bagi pasien berstatus OTG dan bergejala ringan, agar diarahkan ke isoter atau cukup menjalani isoman. Perawatan intensif di RS diutamakan kepada individu dengan gejala sedang, berat, dan kritis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X