Ketukan Arirang, Sumber Rezeki Pak Geme

photo author
- Rabu, 23 Februari 2022 | 19:12 WIB
Jannus Sigalingging sedang maragat di pohon aren miliknya. (Foto: Realitas/tansir)
Jannus Sigalingging sedang maragat di pohon aren miliknya. (Foto: Realitas/tansir)

HUMBAHASrealitasonline.id | Mengarit pohon aren atau 'maragat' dalam Bahasa Batak Toba adalah salah satu pekerjaan yang tidak sembarangan bisa dilakukan. Hingga kini aktivitas itu masih di lakoni sejumlah masyarakat di tanah batak untuk mendapatkan minuman tradisonal.

Maragat bukan rezeki pilihan Jannus Sigalingging (60) alias pak Geme. Namun, kesulitan kondisi ekonomi memaksa lelaki jebolan SMP ini berotodidak mendalami usaha maragat demi membantu anak-ànaknya menuju masa depan.

"Syukur pada Tuhan, Lima dari Enam anakku sudah sarjana dan mandiri. Berkat ini, juga bahagian perjuangan keluarga dan doa teman-teman," kata Pak Geme memulai percakapannya, Kamis (24/2).

Dia menjelaskan pekerjaan yang sudah dilakoninya selama 25 tahunan itu diawali dari keinginan menjaga dan melestarikan 'Tuak' sebagai minuman dan budaya batak.

"Jika 'arirang' atau 'tangan-tangan' pada pohon aren muncul, inilah berkat dan sumber rezeki. Namun bila 'halto' atau buah kolang kaling, ya, harus bersabarlah. Karena, dari sisi ekonomis arirang jauh lebih menguntungkan bisa diarit atau diragat, airnya bisa menjadi nira dan bila ditambah resepnya akan menjadi tuak. Sementara, jika buah kolang kaling yang muncul harganya sangat minim bila dijual," ulasnya.

Saat ini, jelas Jannus, tanaman aren dilingkungan rumahnya ada sekitar 20 batang dan dilokasi lain, di Desa Sijaba ada sekitar seratusan lebih pohon aren yang sudah dikontrak selama belasan tahun untuk diragat.

"Ketika arirang sudah siap untuk diragat, sekitar arirang harus terlebih dahulu dibersihkan. Lalu, arirang digoyang dan diketuk-ketuk, untuk mendapat hasil dan kualitas yang baik. Setelahnya, arirang tadi dipotong atau ditampul persis diujung buah. Setiap ketukan arirang nadanya pasti akan berbeda untuk setiap paragat. Karena, ada proses pembujukan melalui bathin paragat, disinilah nuansa magis itu dimulai," urainya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X