Penyebabnya, penerima lembu bantuan diduga bukan warga Desa Tanah Abang melainkan dari kecamatan lain.
Padahal salah satu syarat penerima diharuskan warga Desa Tanah Abang dan memiliki tanah di desa tersebut.
Belakangan ketua kelompok penerima bantuan lembu, Syahril mengundurkan diri. Tersiar kabar mundurnya dia karena tidak sependapat dengan kebijakan Kades Tanah Abang Andi Faisal.
Bahkan oknum Kasi Pemerintahan Desa Tanah Abang, Zulpriadi Susilo yang merupakan sekretaris kelompok juga tercacat penerima lembu bantuan. Saat ini Zulpriadi merupakan bakal calon Kades Tanah Abang.
Belakangan 8 ekor lembu bantuan tersisa 3 ekor. Khawatir warga ribut, 5 ekor lembu yang sempat "menghilang" kini sudah kembali ke tempat semula.
Selain lembu bantuan warga juga menyesalkan bangunan lining TA 2021, namun dibangun TA 2022. Lining sepanjang 52 meter dan 62 meter tersebut dikerjakan asal jadi.
Begitu juga dengan pengerasan jalan kebun di desa tersebut yang kelewat tipis. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Deli Serdang Refli Sofyan Siregar menegaskan bahwa lembu bantuan tersebut berasal dari Dinas Ketahanan Pangan Deli Serdang dan bukan dari Dinas Pertanian.
Sementara Kades Tanah Abang Andi Faisal membantah bantuan lembu dijual kepada pihak lain. "Tidak ada yang dijual. Lembunya masih utuh 8 ekor,"jelas Andi Faisal via selular ketika itu.
Desa Tanah Abang yang hanya terdiri dari satu dusun akan mengikuti Pilkades serentak gelombang pertama Kabupaten Deli Serdang yang akan digelar pada 18 April mendatang.