Direktur Pengendalian BPIP, Mukhammad Fahrurozi menyatakan, agar kita semua terus menggaungkan pemahaman Ideologi Pancasila dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping sebagai dasar negara dan pandangan hidup, Pancasila juga sebagai alat pemersatu bangsa dengan keragaman budaya, suku bangsa dan agama yang tidak bisa dielakkan.
“Kekayaan keragaman budaya Indonesia merupakan berkah dan rahmat dari Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, perlu disyukuri. Keberagaman tidak dipertentangkan, karena kita punya Pancasila,” kata A Fahrurozi.
Pentingnya memupuk rasa nasionalisme dan patriotisme dan cinta tanah air dengan memperkuat pemahaman dan penghayatan nilai pancasila dengan sejumlah kegiatan. Salah satunya lewat budaya dan gabungan mata pelajaran yang bertema cinta tanah air, kesehatan dan kebugaran, kesadaran lingkungan hidup, kewirausahaan dan kewarganegaraan.
“Kita mendorong materi pembelajaran Pancasila menjadi satu kesatuan utuh, komprehensif, termasuk muatan kearifan lokal dan budaya,” kata Fahrurozi.
Sementara itu Bapak Irjen Pol. (Purn) Ir. Hamli, M.E. Direktur Pencegahan BNPT Tahun 2017-2020 menilai masuknya paham radikalisme menjadi tantangan besar terhadap nilai nilai Pancasila.
“Radikalisme biasanya gerakannya menyuburkan sikap intoleran, antiPancasila, anti NKRI, penyebaran faham takfiri. Ini bisa terjadi dan terdampak pada siapapun tanpa memandang agama dan suku bangsa,” kata Hamli
Dikatakannya, menangkal radikalisasi bisa dilakukan dengan sejumlah hal. Di antaranya melalui kearifan lokal, kesejahteraan, kebebasan, kepercayaan umum, keadilan serta pertahanan keamanan.
Sementara itu, Ketua KPOTI Sumatera Utara Agustin Sastrawan Harahap mengatakan, hampir di setiap daerah memiliki ragam permainan rakyat dan olahraga tradisional. Di antaranya enggrang, terompah, hadang, ketapel glindingan, rangkualu dan lainnya.