Dan meskipun belum cukup memadai, pihaknya selalu siaga dan menyiapkan peralatan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau ini.
“Meski belum cukup memadai, saat ini kita punya sarana dan prasarana berupa pompa air tangan serta alat pemukul api sebagai penanganan awal apabila terjadi kebakaran hutan maupun lahan," jelasnya.
Meskipun saat ini belum ada ditemukan titik api (hot spot) di daerah Paluta, Imran mengimbau khususnya petani kebun di wilayah perkebunan dan masyarakat di kawasan hutan harus lebih berhati-hati dalam menggunakan peralatan yang dapat menyebabkan kebakaran dan tidak secara gampang membakar lahan untuk berbagai keperluan karena api bisa cepat membesar saat musim kemarau seperti sekarang ini.
Sebab katanya, berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak BMKG, musim kemarau ini diperkirakan hingga satu bulan ke depan.
“Kami harap masyarakat sadar dengan tidak membakar lahan sembarangan. Saat musim kemarau sekarang ini puntung rokok saja bisa membakar lahan, apalagi sengaja membakar lahan," pungkasnya.(ASR)