Pelepasliaran Harimau Sumatra: Lokasi TN Kerinci Seblat Sulit Dijangkau, PT Agincourt Resources Sediakan Helikopter

photo author
- Rabu, 8 Juni 2022 | 15:28 WIB
Wakil Presiden Direktur PTAR Ruli Tanio (kedua dari kiri), Direktur Hubungan Eksternal PTAR Sanny Tjan, Plt. Kepala BBKSDA Sumatra Utara Irzal Azhar, tim medis drh. Anhar Lubis, dan Suhu Biksu Nyana Pratama Maha Stavira dari YPBMM turut hadir dalam proses pelepasliaran sepasang harimau Sumatra ke Taman Nasional Kerinci Seblat, 7-8 Juni 2022. (Dok: PTAR)
Wakil Presiden Direktur PTAR Ruli Tanio (kedua dari kiri), Direktur Hubungan Eksternal PTAR Sanny Tjan, Plt. Kepala BBKSDA Sumatra Utara Irzal Azhar, tim medis drh. Anhar Lubis, dan Suhu Biksu Nyana Pratama Maha Stavira dari YPBMM turut hadir dalam proses pelepasliaran sepasang harimau Sumatra ke Taman Nasional Kerinci Seblat, 7-8 Juni 2022. (Dok: PTAR)

"Selama “Surya Manggala” dan “Citra Kartini” berada di dalam Sanctuary Harimau Sumatra Barumun, BBKSDA Sumut mendapat dukungan dari Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala Medan (YPBMM), TFCA Sumatera, PT Agincourt Resources, dan pengamatan medis oleh dokter hewan," tutur Irzal.

Sekitar 3,5 tahun lamanya "Surya Manggala" dan "Citra Kartini" dirawat secara alami bersama induknya di Sanctuary Harimau Sumatra Barumun. Mereka adalah hasil breeding dari induk korban konflik satwa liar bernama penanda “Gadis” dan “Monang”.

“Surya Manggala” dan “Citra Kartini” dinyatakan sehat dan siap lepasliar ke habitat alaminya setelah menjalani serangkaian tahapan persiapan, mulai pengamatan perilaku harian, analisis perilaku, hingga pemeriksaan kesehatan.

TNKS dipilih sebagai lokasi pelepasliaran "Surya Manggala" dan "Citra Kartini" karena memiliki pakan cukup bagi harimau Sumatra dan dinilai sebagai habitat yang ideal. Lokasi zona inti kawasan TNKS pun jauh dari pemukiman masyarakat.

-
Proses pelepasliaran harimau Sumatra "Surya Manggala" dan "Citra Kartini” di Bandara Depati Parbo, Sungai Penuh, Provinsi
Jambi. (Dok: PTAR)

Taman nasional terbesar di Pulau Sumatra itu memiliki rangkaian tidak terputus tipe ekosistem hutan dataran rendah, pegunungan, hutan pinus tropis alami, hutan rawa gambut, rawa air tawar, dan juga danau. Di TNKS terdapat lebih dari 371 jenis burung, lebih dari 85 jenis mamalia, 7 jenis primata, 6 jenis amfibi, dan 10 jenis reptilia. Dua spesies kunci yang menjadi fokus pengelolaan adalah harimau Sumatra dan gajah Sumatra.

Komitmen Mendukung Keanekaragaman Hayati

Wakil Presiden Direktur PTAR, Ruli Tanio, menambahkan komitmen PTAR dalam konservasi harimau tidak hanya terjadi kali ini, melainkan pernah dilakukan sebelumnya, yakni pada November 2020. Saat itu, PTAR memfasilitasi pelepasliaran Harimau Sumatra “Sri Nabila” di Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh.

Selain itu, PTAR juga mendukung Sanctuary Harimau Sumatra Barumun dalam bentuk donasi kendaraan pengangkut satwa dan dukungan operasional terutama yang dimanfaatkan dalam pemenuhan nutrisi satwa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X