LIMA PULUH - Realitasonline.id | Terdapat sebanyak 5186 ekor ternak suspect penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Batubara, sembuh 4051 ekor (78%) masih sakit 1135 ekor (22%) dan tidak satu ekor pun ternak yang mati akibat penyakit menular ini.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batubara, Antoni Ritonga, dalam wawancara khusus dengan Realitas melalui pesan WhatsApp, Rabu (29/6) malam.
"Penanganan PMK di Batu bara telah kita upayakan mulai dari sosialisasi dengan pemasangan baleho di tempat strategis potensi peternakan, menyebarkan brosur kepada peternak, kades, pedagang ternak dan masyarakat," kata Antoni.
Masih menurut Antoni, pihaknya juga ikut dalam Rakorpem di setiap Kecamatan untuk memonitor penyebaran PMK serta memberikan pembekalan kepada penyuluh pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
"Sementara dalam hal penanganan medis kita melakukan penyuntikan Vitamin pada ternak yang berpotensi terinfeksi untuk meningkatkan immun serta penyemprotan desinfektan, sedang pada ternak yg suspek kita tangani dengan penyuntikan Antibiotik serta penyempurnaan Formalin pada kukunya yang sakit," tambah Kadis.
"Alhamdulillah yang sembuh sampai hari ini diatas 65%. Kendala yang kita hadapi adalah banyaknya ternak yg dilepas bahkan tidak memiliki kandang, jadi enggak bisa kita kontrol sebelum sakit karena ngga bisa ditangkap," tambahnya.
Terkait semakin dekatnya hari raya Idul Adha, Surat Edaran Bupati sudah ada merujuk Surat Edaran Gubernur Sumatera Utara sebagai pedoman penanganan hewan qurban 1443 Hijriyah.
