Disampaikan juga, hewan ternak yang tertular kebanyakan masih dalam kategori yang ringan dan sedang. Sedangkan yang terpapar kategori berat masih minim sekali.
"Kalau binatang itu sudah kena sakit berat dia harus dimatikan, tetapi ada pengganti, nanti dicatat dan sampai saat ini Sumut untuk kategori yang berat minim sekali," kata Edy.
Mengenai pemotongan kurban, Edy juga mengimbau agar pemotongan lebih baik dilakukan di tempat pemotongan hewan. Hal itu dilakukan agar PMK tidak tersebar luas.
Para peternak juga diingatkan agar tidak sembarangan membeli obat untuk diberikan ke ternaknya. Karena pemerintah akan memberikan obat-obatan untuk ternak yang terserang PMK.
“Ada obat-obatan berupa antibiotik walaupun terbatas itu sudah tersebar, kita tidak memperjualbelikan, untuk itu peternak jangan sembarangan beli, kita siapkan, jangan gegabah jangan panik, kita akan turun, sudah kita sebarkan ini," kata Edy.
Pada kesempatan itu, Edy juga ikut menyuntikan vaksin langsung, namun tetap dibantu dokter hewan. Juga meninjau kondisi sapi dan peternakan milik warga setempat.
Rizky Adriandi, peternak dari Desa Klambir Lima Kebun, Hamparan Perak, Deliserdang, menyatakan sepakat dengan apa yang disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi. Dirinya juga akan mengikuti imbauan gubernur untuk tidak membeli obat-obatan secara sembarangan.
"Selama PMK ini, kita harap ada solusi supaya PMK cepat berakhir, tapi Alhamdulillah, pemerintah sudah mulai memberikan solusi, mudah-mudahan ini cepat berkahir, " kata Rizky.