Ia juga menambahkan bahwa selain Danau Toba, Sumut juga mempunyai destinasi lain yang tidak kalah menarik dari danau terbesar di Asia Tenggara itu, salah satunya yang ada di Kabupaten Langkat, yakni Tangkahan dan TNGL.
Potensi promosi dan sosialisasi melalui media sosial tampaknya berdampak besar dalam pengembangan pariwisata. Para pegiat media sosial kepariwisataan melalui platformnya masing-masing mengemas konten-konten unik dari bentuk foto, infografik, video, vlog, dan lain-lain.
Hal inilah menjadi langkah Disbudpar Sumut untuk berkolaborasi dengan pihak terkait demi memajukan wisata daerah dengan semangat jargon 'Berwisata #disumutaja'.
A Mufaradiba Daulay, salah satu peserta yang ikut menyemarakkan Famtrip Langkat 2022 tersebut merasa sangat berkesan. Sebagai Putri Pariwisata Inteligensia Sumatera Utara 2022, Ayi sapaan akrab Mufaradiba ini mengatakan bahwa Famtrib Langkat 2022 merupakan momentum yang baik untuk melihat lebih dekat destinasi wisata Sumut.
"Famtrip Langkat 2022 ini sangat luar biasa menurut saya, 50 orang dengan background yang berbeda disatukan selama 4 hari untuk menciptakan sebuah kolaborasi mempromosikan pariwisata Kabupaten Langkat. Ini mungkin hal baru untuk kita semua melakoni peran kita sebagai government, travel agent, media, tourism ambassador, contents creator, photographer, communities, ekonomi kreatif untuk bersama-sama memasarkan pariwisata Sumut secara masif," kata Ayi.
"Famtrip adalah momentum untuk kita bisa mengevaluasi pariwisata dari kacamata masing-masing untuk berbenah dan mendukung pariwisata di Langkat pada momen ini untuk lebih baik lagi. Kita harus optimis pascapandemi Covid-19 ini sektor pariwisata Sumut akan cepat pulih apalagi Sumut provinsi yang memiliki destinasi super prioritas, di sinilah kemenangan kita untuk mengiringi Danau Toba diiringi oleh destinasi lain yang tidak kalah luar biasanya," kata Ayi lagi.
Famtrip Langkat 2022, selain mempromosikan pariwisata tentunya membawa pesan penting bagi semua pihak untuk menjaga dan merawat alam. Hal itu disampaikan seorang travel blogger, Farina Tjahaja.
"Aku banyak belajar dari para peserta famtrip bahwa manusia itu tidak ada yang bisa sendiri, karena hidup kita selalu bergandengan tangan. Ibarat manusia dan alam yang hidup berdampingan, kita harus bisa saling menjaga ekosistem yang ada di bumi ini," kata Farina. (IP)
