ASAHAN - realitasonline.id| Bau tidak sedap yang datang dari ternak ulat Manggot berada di jalan Wirakarya lingkungan IV kelurahan teladan kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan yang berdampingan dengan lokasi bimbingan belajar ( Bimbel ) kembali dilakukan musyawarah dengan keputusan pihak pengusaha diberi waktu Dua bulan bila bau tidak hilang maka diambil tindakan tegas memindahkan usaha Manggot .
Sebelumnya pihak kecamatan telah melakukan musyawarah dikantor kelurahan teladan ( 5/8/2022) lalu dimana meminta menetralisir aroma bau tidak sedap tersebut hingga waktu yang telah disepakati pihak pemerintah daerah melalui kecamatan Kisaran Timur kembali mengumpulkan masyarakat , pengusaha dan dinas terkait (10/8/2022) dikantor Kecamatan dan kembali dilakukan musyawarah terkait bau yang belum juga hilang .
Camat Kisaran Timur Ahmad Syaiful Pasaribu didampingi Danramil perwakilan dari dinas dinas terkait seperti dinas lingkungan hidup , dinas perijinan dan juga perwakilan dari Polsek Kota Kisaran membuka musyawarah untuk mengambil keputusan akhir menyelesaikan persoalan bau tidak sedap dari Ulat Manggot dengan memberi waktu kembali kepada usaha selama dua bulan bila bau tidak hilang maka usaha tersebut dipindahkan
" Kita sebelumnya sudah mengecek kelokasi usaha memang bau itu ada namun kembali dilakukan musyawarah dimana pihak bimbel dan masyarakat sampai hari ini mengakui bau tersebut masih tercium hingga kita pihak pemerintah mengambil tindakan dan memberi waktu dengan kesepakatan bersama selama dua bulan bila bau masih ada maka usaha ditutup dan dipindahkan , ujar Camat disaksikan beberapa dinas terkait saat gelar rapat diruang aula kantor camat Kisaran Timur ( 10/8/2022)
Masyarakat sekitar yang hadir hari itu Sayful Azhari mengakui bau tidak berkurang bahkan dari tujuh bulan sebelumnya pihak pengusaha sudah ditegur masyarakat namun katanya pihak penggusahan tidak serius menanggapi permohonan masyarakat terkait bau tidak sedap itu
" Kami tidak melarang mereka berusaha pak tapi baunya ini karena kami yang setiap hari tinggal disitu dan merasakannya kami mohon la pihak pengusaha menyadari apa yang kami rasakan ujar Syaiful .