Ditambahkannya, untuk sektor pertanian, Tapsel sebagai daerah penyangga ketahanan pangan Sumut, selalu surplus beras dan ini harus ditingkatkan atau minimal dapat dipertahankan. Jangan karena tidak fokus dalam komoditas pertanian, trademark Tapsel jadi hilang.
" Memimpin itu harus ada sikap konsistensi, jangan ragu-ragu, atau istilahnya ‘jama-jama goreng’. Artinya, belum selesai yang satu, sudah pegang yang lain. Akhirnya tidak ada yang tuntas atau berpotensi tidak ada hasil yang dicapai secara terukur, " imbuhnya
Untuk itu katanya, di HUT ke-51 KTNA, harus bisa menjadi momentum evaluasi diri bagi KTNA Tapsel dalam pelaksanaan program dan hasil yang telah dicapai, termasuk sinergitas dengan pemerintah harus ditingkatkan, meskipun kondisi sulit, KTNA harus tetap eksis.
" Kepada para petani Tapsel, diingatkannya bahwa program food estate itu sangat luas jangkauannya. Maka, silahkan kembangkan komoditas baru pertanian, dengan syarat tanpa meninggalkan komoditas yang sudah lama yang biasa dibudidayakan, apalagi yang selama ini menjadi komoditas andalan Tapsel. Dengan demikian dari waktu kewaktu kesejateraan dapat meningkat dan kemiskinan terus menurun, " tambahnya.
Terkait pencalonannya menjadi anggota DPR RI melalui Pemilu 2024, Politisi senior partai Golkar Sumut ini mengatakan, secara internal partainya memiliki mekanisme pencalonan yang harus dilalui sebelum penugasan kader untuk maju di Pemilu.
“ Saya faham makna dari harapan pengurus KTNA yang mewakili petani Tapsel. Saya minta tetaplah jaga kekompakan dan jangan mau dipecah belah oleh siapapun juga. Mudah-mudahan partai akan menugaskan dan saya tentu siap untuk itu. Insya Allah kita akan tetap bersama,” katanya. (RI)