"Salah satu poin kami, bahwa dampak dari cost yang mahal yang menjadi kontribusi bandara akan disimulasikan, seperti bisnis modal, operasional. Dimana pengelolaan operasional yang baik akan merevisius (memperbaiki) biaya buat maskapai. Jadi, bagaimana kita mengatur kelancaran pergerakan pesawat dengan mengatur pola perjalanannya. Sehingga diharapkan Angkasa Pura Aviasi berkontribusi besar terhadap biaya yang ada di maskapai. Itu yang akan kita lakukan, istilahnya direck impact (dampak langsung) dengan bandara", tegas Heriyanto.
Diketahui, Pengoperasian dan pengembangan Bandara Kualanamu oleh Angkasa Pura Aviasi bersama GMR Airport Internasional berupaya mendongkrak agar jumlah pergerakan penumpang terus meningkat.
Biaya yang muncul dalam pengoperasian Bandara Kualanamu akan menimbulkan dampak terhadap laju dalam peningkatan jumlah pergerakan penumpang dan pesawat. Hal ini akan dikoordinasikan kepada pihak maskapai. (IW)
