Selain itu, pemuda juga mestilah memahami akar budayanya. Akar budaya bisa membentengi pemuda dari kegiatan negatif yang ada. “Mereka juga harus memikirkan asal usulnya, tetap harus dimulai dari situ, sehingga apa yang mereka perbuat bisa bermanfaat untuk tempat asalnya, untuk bangsanya lebih lagi untuk kampung halamannya,” kata Arief.
Disampaikan juga, Sumpah Pemuda hendak dijadikan momentum untuk bersatu dan bangkit bersama. “Sumpah pemuda ini hendaknya dijadikan momentum, mengingatkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa yang membuat negara maju, nasib bangsa ini dahulu juga tidak terlepas dari peran pemuda,” kata Arief.
Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut Muhammad Andri Alfisah yang juga menjadi narasumber pada dialog interaktif tersebut mengharapkan, pemuda untuk peduli pada kebijakan yang dibuat pemerintah. “Pemuda mesti menyumbangkan idenya dalam kebijakan pemerintah,” katanya. (AY)