Syahrul Pasaribu Narasumber Dialog Kebangsaan Bersama Mahasiswa di Tapsel

photo author
- Jumat, 4 November 2022 | 15:23 WIB
Tokoh masyarakat Sumut H.Syahrul M. Pasaribu SH, bersama pimpinan Organisasi Kemahasiswaan (Kelompok Cipayung), usai menjadi narasumber tunggal dialog kebangsaan yang dilaksanakan IMM) Tapsel - Padang Sidempuan, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-94 di aula Mega Permata Hotel Padang Sidempuan, Senin (31/10/2022).(Foto: Realitasonline.id - RI)
Tokoh masyarakat Sumut H.Syahrul M. Pasaribu SH, bersama pimpinan Organisasi Kemahasiswaan (Kelompok Cipayung), usai menjadi narasumber tunggal dialog kebangsaan yang dilaksanakan IMM) Tapsel - Padang Sidempuan, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-94 di aula Mega Permata Hotel Padang Sidempuan, Senin (31/10/2022).(Foto: Realitasonline.id - RI)

PADANG SIDEMPUAN - realitasonline.id | Tokoh masyarakat Sumatera Utara (Sumut) H.Syahrul M. Pasaribu SH, menjadi narasumber tunggal dialog kebangsaan bersama Organisasi Kemahasiswaan (Kelompok Cipayung) yang dilaksanakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Tapanuli Selatan-Padang Sidempuan.

Dialog bertema ‘Kepemimpinan Pemuda Dalam Membangun Bangsa’ itu digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-94 di aula Mega Permata Hotel Padang Sidempuan, Senin (31/10/2022).

Peserta diikuti pengurus dan anggota Ikatan Mahasiswa Muhammidayah (IMM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpunan Mahasiswa Al Wasliyah (HIMMAH), Pemuda Muhammadiyah (PM), Nasyiatul Aisyiyah (NA) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Tapanuli Selatan-P.Sidempuan.

Dalam materi yang disampaikan, Syahrul Pasaribu begitu menguasai sejarah panjang pergerakan pemuda di Indonesia, mulai dari berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908, yang setiap tahun pada tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Kemudian Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 dan dilanjutkan peristiwa Rengas Dengklok pada 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Sukarno dan Hatta agar mempercepat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Peristiwa 1966, pemuda bersatu melakukan aksi untuk mengoreksi kepemimpinan Orde Lama. Para pemuda pelaku sejarah itu disebut Eksponen 66 dengan semangat Tri Tura atau Tiga Tuntutan Rakyat.

Berikutnya, lahirnya Deklarasi Pemuda Indonesia tahun 1973 yang diawali dengan lahirnya kelompok Cipayung oleh pimpinan organisasi kemahasiswaan tahun 1972, bertujuan menghimpun dan mewadahi pemuda dan dari situlah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) terbentuk dan kemudian terjadi Reformasi 1998 sebagai koreksi terhadap perjalanan bangsa semasa orde baru yang juga dimotori mahasiswa dan pemuda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X