Dolly: Untuk Memimpin Satu Daerah Harus Miliki Kiat Khusus

photo author
- Selasa, 22 November 2022 | 15:34 WIB
Bupati Dolly, pada acara podcast yang dipandu Erna Girsang di kanal Youtube Parintal Official Channel, Minggu (20/11/2022). (Foto : Realitasonline/Ist)
Bupati Dolly, pada acara podcast yang dipandu Erna Girsang di kanal Youtube Parintal Official Channel, Minggu (20/11/2022). (Foto : Realitasonline/Ist)

TAPANULI SELATAN – realitasonline.id | Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, SPt, MM, mengaku jika ia sebelumnya tidak pernah bercita-cita bakal menjadi kepala daerah. Namun, menyiasati untuk memimpin suatu daerah yang besar seperti, Tapsel ia memiliki suatu kiat khusus.

" Saya dengan para jajaran, lebih ke saling menerima masukan dan saran, bahkan tidak jarang, ide yang saya bawa kerap didukung oleh jajaran, " kata Bupati Dolly, dalam podcast yang dipandu Erna Girsang di kanal Youtube Parintal Official Channel, Minggu (20/11/2022).

Bupati juga menjelaskan, selama ia menjabat, dirinya tidak pernah posisikan sebagai 'Raja Kecil' di daerah. Sebab, katanya, seorang Bupati harus menjadi pelayan terhadap seluruh masyarakatnya. Apalagi, di periode ia memimpin Tapsel, diketahui Indonesia tengah dihadapi Covid-19.

" Akibatnya, berdampak pada ekonomi di masyarakat. Apalagi Tapsel mayoritas masyarakatnya adalah bertani, maka saya fokuskan ke sektor pertanian, untuk pemulihan kesejahteraan masyarakat, " terang Dolly.

Sebelum menjadi narasumber podcast itu, Bupati sempat menjadi orator utama di depan Civitas Akademika dan Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) dalam rangka Dies Natalis USU ke-66, yang mana, host Erna Girsang menanyakan perkembangan Fakultas Pertanian USU kini.

Di kesempatan itu, Bupati mengharapkan ke semua lulusan USU, khususnya Fakultas Pertanian nanti, ketika menjadi alumni harus mampu hadirkan sesuatu yang berbeda di masyarakat. Artinya, alumni USU mampu melihat hal yang mungkin tak terlihat orang lain.

" Sebagai contoh, para petani kerap kali di hadapkan dengan kelangkaan pupuk bersubsidi. Di situ, alumni (Pertanian USU) harus hadir memberikan suatu inovasi baru dengan formulasi pupuk yang baru untuk memudahkan petani dalam mendapatkan pupuk, selain yang ada selama ini, " tutur Alumnus Fakultas Pertanian USU tahun 1999 itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X