TOBA - realitasonline.id | Pertama kali Pemerintah Kabupaten Toba, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar festival Tuak Toba terinspirasi dari tradisi masyarakat Batak, digelar di Komplek Tugu DI. Panjaitan Balige, Sabtu ( 26 /11/2022).
Tuak adalah suatu jenis minuman beralkohol nusantara yang dihasilkan dari proses fermentasi nira kelapa atau jenis pohon lain penghasil nira (seperti aren), serta beras. Minuman ini berasal dari beberapa daerah di Indonesia, seperti Sumatera Utara, Bali, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara. Tuak memiliki kekhasan dari masing-masing daerah asalnya.
Khusus untuk tradisi Batak, minuman ini sering ada saat acara adat, kekeluargaan, di lapo, dan juga sebagai jamuan kepada tamu. Popularitas minuman tuak menjadikan tuak menjadi minuman simbolis suku Batak.
Festival ini diikuti oleh 70 orang peserta lomba yang merupakan pengusaha lapo (kedai) tuak di Kecamatan Balige dan Kecamatan Tampahan, dengan juri yang terdiri dari para pelaku dan penikmat tuak dari kecamatan Balige dan Tampahan.
Festival Tuak Toba Tahun 2022 dibuka secara resmi oleh Bupati Toba, Poltak Sitorus. Kegiatan diawali dengan penjelasan singkat tentang tuak oleh pemerhati budaya Batak, dan penayangan video proses pembuatan tuak dilanjutkan dengan kegiatan lomba, yaitu dengan mencicipi tuak untuk selanjutnya dinilai berdasarkan kriteria tertentu.
Dalam sambutannya, Bupati Poltak Sitorus, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan festival ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat baik dilakukan dan perlu didukung sebagai upaya membina dan melestarikan seni dan budaya yang ada di Kabupaten Toba.
Dikatakannya, tuak merupakan minuman yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Batak, yang menurut nenek moyang orang Batak merupakan penambah tenaga sebelum melakukan pekerjaan/aktivitas serta pelepas dahaga seusai melakukan aktivitas sehari-hari, dan sampai ke acara adat, tuak selalu dibicarakan walau hanya perumpamaan.
