Boleh percaya atau tidak, pernah diwartawakan penulis kisah dibalik gempa dan sumur tua tersebut.
Dikondisi bangunan pasar bertingkat yang rusak parah itu belum dibongkar total, oleh sumber penulis dari kalangan warga sekitar mengakui , kalau malam hari jelang tengah malam kerap mereka dengan suara tangisan disekitar sumur yang sudah ditutup.
Suara tangisan perempuan, ujar beberapa warga dan diwartawakan penulis ketika itu.
Bersamaan dengan pembangunan gedung Sopo Partungkoan Tarutung, sumur tua yang pernah tumpuan warga kebutuhan air bersih, kembali di buka untuk dilestarikan.
Dan anehnya, pengakuan warga yang tinggal disana ketika itu, semenjak sumur dimaksud dibuka kembali, suara tangisan tidak lagi terdengar.
Seiring pembangunan alun-alun kota Tarutung di depan Sopo Partungkoan,sumur tua ini dibongkar, tetapi bukan untuk ditutup tetapi semata-mata untuk meselaraskan dengan bangunan alun-alun disekitar sumur tua dimaksud.
Artinya disini, sebut Gootwin Siallagan Kabid Cipta Karya Pemkab Taput, bangunan sumur tua dibongkar untuk kemudian dibangun kembali semata-mata untuk meselaraskan bangunan alun-alun, sehingga warga yang ingin melihat dari dekat sumur tua bisa dengan leluasa.
Bupati Taput Nikson Nababan Senin (28/11) meninjau progres pembangunan alun-alun kota.