Untuk itu di kesempatan ini Bupati Sergai meminta bantuan dari pihak kepolisian untuk menjalankan pengawasan jalan di lapangan agar hasil pembangunan fasilitas jalan dapat bertahan minimal 10 tahun seperti yang sudah direncanakan.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Wakil Bupati (Wabup) Sergai H. Adlin Umar Yusri Tambunan, ST, MSP, juga menekankan pentingnya koordinasi seluruh pihak. Pada pertemuan selanjutnya, Adlin berharap dapat hadir perwakilan Balai Wilayah Sungai (BWS), Pemerintah Provinsi Sumut, dan Forum Perencanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perushaan (TJSLP).
“Selain itu saya minta supaya Camat bisa menggerakkan warga untuk ikut bergotongroyong, bersama-sama mengatasi banjir,” ucapnya.
Sebelumnya Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sergai H. M. Faisal Hasrimy, AP, MAP, menerangkan kalau rapat bersama Forkopimda Sergai ini bertujuan untuk membahas 2 topik utama yaitu penanganan bencana alam secara umum dan bencana banjir secara khusus. Kegiatan ini, sebutnya, dihadiri oleh seluruh stakeholder terkait.
“Secara khusus saya menyampaikan agar para Camat mengadakan focus group discussion (FGD) terkait penanganan banjir untuk menghasilkan musyawarah mufakat antara masyarakat dan pemerintah untuk melakukan rencana aksi normalisasi,” ujarnya.
Pada kesempatan ini Kepala Dinas PUPR Sergai Johan Sinaga, SE, MAP, memaparkan kalau wilayah Sergai dialiri oleh beberapa sungai yang rawan banjir seperti Sungai Belutu, Padang, Sibarau, Martebing, dan Bahilang.
“Ada beberapa faktor yang kami identifikasi sebagai penyabab banjir yaitu penyempitan dimensi sungai, sedimentasi yang tinggi, tanggul terputus, tergerus atau ditanami tanaman keras. Belum lagi permasalahan buang sampah sembarangan yang dilakukan sejumlah oknum,” paparnya.
Merespons hal tersebut, dirinya menyebut perlu dilakukan FGD dengan stakeholder daerah yang terdampak banjir. Selain itu menurutnya diperlukan aturan yang kemudian disosialiasikan kepada publik.