MEDAN - realitasonline.id | Fraksi PKS melakukan interupsi membentangkan poster di paripurna DPRD Sumut, Rabu (25/1/2023) menolak ONH (Ongkos Naik Haji) tahun 2023 mencapai R69 juta, karena sangat memberatkan bagi ummat calon jamaah haji.
Dalam interupsi tersebut jurubicara FPKS Hendro Susanto menyatakan, fraksinya dan segenap masyarakat menolak kenaikan ONH tahun 2023, karena FPKS banyak menerima keluhan dan rasa keberatan dari masyarakat, baik melalui whatsapp, telepon maupun surat agar menyuarakan penolakan ONH tersebut.
Ditegaskannya lagi, suara dan sikap Fraksi PKS terkait kenaikan ONH itu, sama dengan dirasakan rakyat, khususnya calon jama’ah haji. “Kami menerima sms dan whatsapp dari masyarakat Sumatera Utara, untuk menolak wacana kenaikan ONH tahun 1444H/2023,” ujar Hendro yang kemudian disusul rekannya pimpinan dan anggota FPKS lainnya menyatakan setuju menolak ONH dengan mengangkat poster bertuliskan menolak Ongkos Naik Haji tahun 2023.
Sebelumnya Hendro Susanto mengatakan, pihaknya mengusulkan ONH tahun ini sama seperti tahun 2022 Rp39 juta, walapun angka itu pun masih memberatkat bagi calon jama’ah haji.
Hendro mengatakan, pemerintah harusnya peka dan hadir untuk rakyatnya, bukan sebaliknya. Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) atau biaya yang dibayar langsung oleh jemaah haji, rata-rata per jamaah sebesar Rp 39.886.009, jika mengacu pada tahun 2022 /1443 H.
“Besaran biaya itu meliputi, biaya penerbangan, sebagian biaya akomodasi pemondokan di Mekkah dan Madinah, biaya hidup (living cost), dan biaya visa, itu sudah memberatkan. Apalagi dinaikan hampir 100 persen, kasihan calon jama’ah haji, kasihan rakyat, pemerintah harus mendengar suara rakyat,” ujar legislator muda dikenal vokal menyuarakan keadilan dan keberpihakan pada rakyat.
Karena itu, tambah anggota dewan daridapil Binjai Langkat ini, Fraksi PKS menawarkan solusi dan mendorong pemerintah memaksimalkan diplomasi kepada Arab Saudi, negosiasi optimal dari Penerintah Indonesia, bisa menekan kenaikan biaya haji. Masih cukup waktu untuk pemerintah berkomunikasi secara elegan ke Arab Saudi.