MADINA - realitasonline.id | Massa mahasiswa tergabung dalam Himpunan mahasiswa Kabupaten Mandailing Natal (Madina), gruduk kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Madina atas dugaan kecurangan atas perekrutan dan penetapan anggota Penyelenggara pemilu kecamatan (PPK) dan Penyelenggara pemungut Suara (PPS) tahun 2023 digelar baru-baru ini.
"Ada empat petisi yang kami sampaikan pada unjuk rasa kali ini salah satunya, kami meminta kepada KPU Madina agar mengumumkan hasil tes wawancara anggota PPS se-kabupaten Madina secara terbuka dan adil, sebagai mana yang tertuang dalam PKPU tahun 2012, pasal 2." Ujar Ahmad Munawir Rangkuti selaku ketua umum himpunan Masiswa itu, selasa (31/01/2023) saat berorasi.
Dalam pantauan wartawan, Sempat terjadi aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dan petugas keamanan dari pihak Polres Madina, ketika para pengunjukrasa ingin memasuki kantor KPU untuk menemui para komisioner, para pengunjuk rasa juga terlihat menghadiahi komisioner KPU dengan korek kuping.
Tidak berselang lama akhirnya ketua KPU Madina beserta jajaran menjumpai para pengunjuk rasa yang berorasi di depan kantor komisi pemilihan umum madina itu.
"Tuntutan para adik-adik akan kami tampung dan akan kami pelajari, kami mohon adik-adik bisa kembali pulang dengan tertib." pinta Fadhillah Syatif ketua KPU Madina.
Akhirnya, Para pengunjuk rasapun akhirnya membubarkan diri usai ditemui langsung oleh jajaran komisioner KPU Mandailing Natal, para demonstran memperingatkan bahwa aksi unjuk rasa itu akan dilanjutkan jika tuntutan tidak ditindaklanjuti.
"Ingat jika aspirasi yang kami samapaiakan ini tidak ditindak lanjuti maka kami akan datang kembali dengan massa yang lebih banyak lagi." Tutupnya. (Syah)