Namun Edy menegaskan, kata Jihad bukanlah berkonotasi atau berpretensi negatif, apalagi menyeru untuk menyerang siapapun. Melainkan untuk memperkuat Islam, yang ia harapkan tertanam dalam diri seluruh kader Muhammadiyah.
"Apa artinya ulama dan umaro kalau tak bisa kita tegakkan jihad. Maka yakinkan kita untuk memperkuat Islam dan tetap nasionalis," sebutnya, mengartikan pesan KH Ahmad Dahlan untuk menjalankan jihad, baik dalam agama, sosial dan pendidikan.
Karena itu, ia meyakinkan seluruh kader Muhammadiyah untuk melanjutkan tugas organisasi dan pergerakan yang diwariskan oleh pendiri dan para pendahulu. Karenanya diharapkan setiap momentum musyawarah harus dijadikan amal ibadah agar mendapat Rahmat Allah.
"Kalau dahulu (zaman kemerdekaan) kita tak bisa bebas bicara seperti ini, karena moncong senjata mengancam. Karena itu mari kita tegakkan dengan benar agar terwujud seperti apa yang dinyanyikan tadi (panggilan jihad)," pungkasnya.
Sementara Ketua Panitia Muswil ke-13 Muhammadiyah Sumut Agussani menyampaikan, kegiatan musyawarah ini berlangsung sejak 17-19 Februari 2023, mengambil tempat di Alaman Bolak Kota Padangsidimpuan, maupun di Kampus Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) untuk giat jalan santai, bazar dan pameran.
"Pada Muswil ini, turut serta para pengurus Muhammadiyah dan 'Aisyiyah serta para kader yang berjumlah 8.000 orang. Juga sudah digelar sidang pleno dan penentuan anggota calon tetap (formatur)," katanya.
Muswil Muhammadiyah kali ini, kata Agussani, mengambil tema 'Memajukan Sumatera Utara, Mencerahkan Indonesia' serta tema Muswil 'Aisyiyah yakni 'Perempuan Berkemajuan, Mencerahkan Sumatera Utara'. Menurutnya dukungan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sangat perlu diapresiasi.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada Gubernur Sumatera Utara, yang mendukung penuh acara Muswil Muhammadiyah," pungkasnya. (MIS)