“Saya salut sama Pak Bena ini karena berani menerobos kebisaan dari yang biasa orang lakukan. Ia merubah kebiasaan. Dan ini menaikkan ekonomi petani,” sebut Ijeck.
Pemilik kebun kurma tersebut, Bena Ukur Tarigan mengatakan bahwa pohon kurma yang ia tanam sejak tahun 2017 lalu sudah banyak didatangi wisatawan dari berbagai daerah hingga luar Indonesia.
“Ada yang dari Thailand. Ada yang dari Malaysia juga datang ke sini. Apalagi setelah dikunjungi Pak Wagub. Makin ramai yang datang ke sini,” sebutnya.
Pohon kurma yang ia tanam di kebun tersebut sampai 200 pohon yang terdiri dari 35 pohon jenis kelamin jantan dan 165 pohon kurma berjenis kelamin perempuan.
“Saya berhasil panen itu di tahun 2020 sampai sekarang. Tiap panen itu bisa setahun dua kali. Satu pohon kurma bisa panen sampai 150 kilogram. Dan kalau dijual per kilogramnya bisa mencapai Rp250 ribu,” sebutnya.
Penjualannya sendiri sampai saat ini masih di kebun tersebut. Banyak orang yang datang, memetik kurmanya lalu membeli kurma tersebut. Ia berharap di daerah lainnya di Sumut bisa ditanam pohon kurma juga. Karena ilmu yang ia dapat untuk menanam pohon kurma ini juga diperolehnya dari Inggris dan Thailand. (AY)