LUBUK PAKAM - realitasonline.id | Pasca mencuatnya pemberitaan soal dugaan
korupsi perjalanan dinas oknum anggota DPRD Deli Serdang periode 2014-2019, beberapa anggota dewan mulai 'kepanasan', bahkan saling menaruh curiga dan dikira sebagai pihak yang mengumbar ke publik.
"Gawat lah bang. Sekarang kalau ada berita-berita miring di kantor dewan ini, bisa menimbulkan kecurigaan sesama anggota dewan. Dikira si A atau B si pembuka cerita,"ujar salah seorang pimpinan dewan tak ingin disebut namanya, Selasa (7/3/23).
Informasi lainnya menyebutkan, jika oknum salah satu ASN merupakan staf sekretariat di kantor dewan telah dimutasi ke salah satu kantor camat. Oknum ASN tersebut Disebut-sebut pihak paling terlibat terkait dugaan korupsi perjalanan dinas itu.
Bahkan oknum ASN tersebut akan memberikan uang sejuta kepada oknum wartawan, agar pemberitaan soal dugaan korupsi perjalanan dinas, jangan diterbitkan di koran maupun media online.
Diberitakan, salah satu anggota DPRD Deli Serdang Imran Obos setuju kasus dugaan korupsi perjalanan dinas di lembaganya diungkap oleh aparat penegak hukum.
"Bante la situ. Udah selesai itu, udah gelar perkara pun. Tapi tengok-tengok kan dulu ya,"bilang Imran Obos, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) kepada wartawan via seluler, Senin (5/3/23).
Dugaan korupsi pada periode tersebut menjebol APBD Deli Serdang TA 2019 miliaran rupiah. Modusnya seolah oknum anggota dewan mengikuti perjalanan dinas ke luar propinsi dan menggunakan data diri orang lain. Sementara uangnya masuk ke "kantong" mereka, sedang yang pergi "orang suruhan","bilang warga yang minta namanya dirahasiakan.
Parahnya lagi sambung warga, data diri tersebut berupa KTP discan seolah asli milik oknum anggota dewan. "Data dirinya milik oknum anggota dewan, namun foto di KTP (diduga palsu) kepunyaan orang lain. Kabarnya kasus ini pernah disidik Polda Sumut, namun hingga kini tidak jelas nasibnya,"ungkap warga lainnya seraya menunjukan bukti salah satu KTP asal-asal hasil scan yang menggunakan foto orang lain dengan data diri dari oknum anggota dewan masa itu.