MADINA - realitasonline.id | Dalam peroses pelelangan tender proyek pembangunan inprastruktur di wilayah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara (Sumut), banyak dimenangkan pihak perusahaan dari luar, diduga ada kecurangan dan interpensi instansi terkait (Lembaga Pemesanan Secara Elektronik).
Hal itu diungkapkan salah seorang warga Mandailing Natal tak mau menyebutkan identitasnya dan dianggap mengerti tentang proses pelengan proyek tersebut kepada wartawan, Kamis (16/03/2023).
"Selamat kepada pemerintahan Sukhairi-Atika (SUKA), Telah membuka peluang kerja buat daerah lain, setelah dalam proses pengadaan barang dan jasa kebanyakan memenangkan perusahaan luar daerah," tulis pesan singkat warga Madina lewat whatshapnya kepada Realitasonlen.id.
Diketahui melalui wabsite lembaga pemesanan secara elektronik (LPSE) Madina, untuk Binamarga kebanyakan dimenangkan PT. DNG beralamat di kota Padangsidimpuan atau diluar Kabupaten Madina.
"Untuk Sistem pengelolaan air minum (SPAM), Kebanyakan dimenangkan oleh CV. Hartap, CV. Makmur Mandiri dan CV. Adarakayara beralamat di Tapanuli Utara. Ini prestasi dari Kepala bagian LPSE Madina atau diduga dibawah penekanan kabag LPSE itu sendir dan diduga kuat Kabag LPSE juga membawa perusahaan itu ke Madina ini." tambahnya.
Ditempat terpisah Dedi Saputra Ketua LSM Trisakti Madina mengatakan, Jika dugaan itu ada benarnya, diduga ada kecurangan dan kejahatan yang terstruktur di tubuh LPSE Madina.
"Ini perlu diinvestigasi. Jika ini ada kebenarannya, selain dari kerugian lapangan kerja kepada putra-putri Madina, juga perlu ada penjelasan dan klarifikasi dari pihak LPSE Madina. Perihal ini akan kita bawa kemeja hukum," tegas Dedi Saputra.
