Pembersih masjid ini dijelaskannya, berawal dari pengalaman Almarhum Haji Anif yang sering ke luar kota dalam urusan pekerjaan dan sering mampir ke masjid-masjid yang dilewati untuk salat.
Baca Juga: 2303 Mahasiswa Jalur SNBP 2023 Lolos di USU, Rektor: Bagi yang Gagal Masih Ada SNBT dan Mandiri
“Selalu setiap salat mampir ke masjid, almarhum itu mengusap keningnya karena lantainya berpasir dan sangat jarang masjid di luar kota punya sedotan vacum cleaner, kamar mandinya juga banyak yang belum siap, di situlah ide almarhum membuat yayasan pembersih masjid.
Tahun 2000 awalnya di Padangsidimpuan kemudian masuk ke Medan dan terus berkembang, papar Musa Rajekshah.
YHA, tambah Wagub Sumut, menekankan para petugas kebersihan bekerja jujur dan tidak memberatkan BKM.
Baca Juga: Diduga Unsur Dendam, Ngertiken Tewas Mengenaskan Diduga Dibunuh dan Dibakar
“Seluruh petugas kebersihan selalu kami tekankan agar jangan berharap sesuatu dari BKM dan jangan memberatkan BKM, harus jujur dalam pekerjaan tidak semata-mata hanya menjalankan tugas saja,” jelasnya.
Setiap unit mobil dilengkapi dengan 3 orang petugas kebersihan masjid dan dilengkapi dengan satu unit vacum cleaner, satu unit generator gasoline (genset) dan peralatan kebersihan lainnya seperti sapu, kain pel, sikat WC/Toilet, cairan pembersih dan lainnya. (AL)