" Kegiatan Road to FESyar BI Sibolga ini merupakan kolaborasi antara Kantor Perwakilan BI Sibolga bersama UIN Syahada Padangsidimpuan dan Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan, " tuturnya.
Baca Juga: Polres Batubara Gelar Operasi Patuh Toba 2023, Kasat Lantas: Ciptakan Keamanan Berlalu Lintas
Pasar global sektor ekonomi dan keuangan syariah (EKSyar), lanjut Yuliansah, terus berkembang seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk muslim.Berdasarkan Global Islamic Economy Report, pada 2019 tercatat 1,9 miliar muslim di dunia membelanjakan 2,90 triliun dolar AS.
Indonesia sendiri, ucapnya memiliki potensi menjadi pusat ekonomi syariah dunia.Menurut State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2022, ekonomi syariah Indonesia berada diperingkat 4.Sedangkan untuk kategori makanan halal, Indonesia peringkat 2 serta posisi ketiga sektor fashion muslim.
Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution mengatakan penduduk Kota PadangsSlidimpuan mayoritas umat Islam dengan persentase 80 persen lebih sehingga konsep ekonomi syariah sangat cocok diterapkan di Kota Padangsidimpuan.
Baca Juga: TP PKK Langkat Gelar Khitanan Massal di Padang Tualang
Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan Dr.Muhammad Darwis Dasopang MAg mengajak semua pihak terkait untuk bersinergi dan berinovasi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah."cIni Penting untuk penguatan pemahaman masyarakat terhdap ekonomi syariah, " kata rektor.
Menurutnya, kemajuan suatu bangsa bukan hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi semata, tapi termasuk kualitas kehidupan."Sistem ekonomi syariah bukanlah hal yang sulit dipahami, prinsip-prinsip muamalah sudah diajarkan dimana-mana dan sebenarnya tidak sesulit yang kita bayangkan, " tuturnya.
Dalam memberikan pencerahan tentang pentingnya pilar ekonomi syariah di Pesantren melalui talk show, BI Sibolga menghadirkan Irfan Sukarna MSI dari BI Jakarta, Dekan FEBI UIN Syahada P.Sidimpuan Dr. Darwis Harahap MSi dan Pimpinan Ponpes Darul Mursyid, Drs. H. Yusril Lubis sebagai pembicara.(RI)