Tarutung - Realitasonline.id | Kondisi Sungai Sigeaon Sipoholon-Tarutung yang amburadul, akibat pengerukan pasir tanpa terkendali, terkesan dibiarkan sehingga menguntungkan oknum-oknum tertentu, kini mulai ditangani.
Fakta di lapangan dampak dari pengerukan pasir di bagian hilir dan hulu sungai mengakibatkan ekosistem dasar sungai Sigeaon yang memanjang mulai dari Sipoholon hingga Tarutung menjadi rusak parah.
Kondisi demikian telah berlangsung kurang lebih 10 tahun membuat dasar sungai tergerus mengancam tembok sungai termasuk ancaman bagi dua unit jabatan di kota Tarutung. Pada kejadian bencana gempa bumi di Tapanuli Utara, beberapa titik tanggul sungai Sigeaon amblas dan harus ditangani dengan menyedot biaya tidak sedikit.
Baca Juga: Dana BOS TA.2023 Di SMAN 1 Binjai Langkat Sudah Terealisasi
Oleh pihak kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) II Provinsi Sumatera Utara melakukan aktivitas pembangunan berupa pemancangan filling file membuat balok semen di dasar sungai.
Pantauan Realitasonline, Kamis (28/9/2023) Pihak BWS II Provinsi Sumatera Utara melalui rekanan telah melakukan pembuatan filing file pada titik tertentu disekitaran jembatan Naheong hingga di titik tertentu dibelakang rumah warga yang berwatak dengan alur sungai.
Seperti dijelaskan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Badan Wilayah Sungai PUPR Provinsi Sumatera Utara II ( BWS Sumut II ), Antoni Siahaan dan telah diberitakan media ini, kegiatan proyek dimaksud mendukung program pengendalian banjir dan daya rusak air dan pengendalian dasar sungai Sigeaon Sipoholon-Tarutung.
Baca Juga: Kunjungi SGAR Mempawah, Wakil Menteri BUMN: Hilirisasi Industri Aluminium Nasional Hampir Lengkap
Antoni Siahaan mengurai pemasangan filling file sebagai penataan dinding sungai dekat jembatan Naheong serta pemasangan balok semen dengan tinggi 2 meter termasuk pondasi guna menormalkan permukaan air sungai Sigeaon Sipoholon-Tarutung
Untuk menormalisasi dasar sungai, dilakukan pemasangan balok semen (1 x 1 meter) disusun dengan tebal 16 meter dan panjang 25 meter memanjang dari sisi kiri-kanan tebing sungai, ditempatkan pada 4 titik dengan jarak bervariasi.
Dari pantauan Realitasonline para pekerja telah memasang atau menyusun balok semen di dasar sungai pada titik pertama diwilayah Sipoholon.
Antoni Siahaan pada pemancangan filing fail belum lama ini menginformasikan kepada media, besaran dana yang disiapkan kurang lebih Rp.19 miliar.
Besaran dana ini diperuntukkan pembangunan perkuatan tebing sungai Sigeaon pada titik tertentu serta pembangunan prasarana pengendalian dasar sungai.(MN)