sumut

Shaeet File Bekas Masih Akan Digunakan Kendalikan Dasar Sungai Sigeaon

Senin, 9 Oktober 2023 | 10:30 WIB
Tumpukan besi shaeet file bekas tetap dimanfaatkan mengamankan sisi dasar sungai Sigeaon menggunakan alat berat (Realitasonline.id/Marudut)

 

Tarutung - Realitasonline.id | Adanya rumor tentang besi shaeet file bekas dijual dibantah dan menyatakan rumor tersebut tidak benar, karena barang bekas tersebut merupakan aset pemerintah.

"Tidak untuk dijual seperti yang dirumorkan, itu asset pemerintah. Pastinya shaeet file lama yang dicabut tetap masih akan digunakan, Jika ada kondisi bengkok diluruskan untuk dimanfaatkan," ujar Golden Marpaung selaku pelaksana lapangan pengendalian dasar sungai Sigeaon Tarutung kepada Realitasonline, Sabtu kemarin.

Golden Marpaung didampingi R Simanjuntak dari bagian hubungan masyarakat perusahaan yang dipercayakan membangun pengendalian dasar sungai Sipoholon-Tarutung mengatakan, shaeet file yang dipasang tahun lalu harus dicabut lalu digantikan dengan yang baru.

Baca Juga: Polsek Se Jajaran Polres Tapsel Datangi Markas TNI Beri Kejutan HUT Ke 78

Namun shaeet file dimaksud masih akan digunakan disekitar lokasi yang sama. Kurang lebih ada 60 batang shaeet file yang dicabut, yang terpasang sebelumnya dengan ukuran panjang 9 meter.

Sementara shaeet file yang dipasang baru berukuran 12 meter dengan kualitas lebih terjamin. Shaeet file yang dipasang di sekitar jembatan utama Naheong Tarutung, untuk mengantisipasi longsor disekitar jembatan, termasuk pengamanan rumah-rumah warga disekitar.

Golden menyebutkan, khusus yang dipasang baru sepanjang 12 meter, dipastikan tertancap dibawah tanah sepanjang 9 meter. haeet file lama digunakan disekitar lokasi untuk menambah pengamanan bagi rumah.

Baca Juga: Baskami Soroti Galian C Ilegal di Sumut, Disinyalir Rusak Jalan dan Jembatan

Seperti terlihat dalam gambar, Golden Marpaung bersama kawan mengamati salah satu alat berat saat melakukan pemasangan shaeet file, di sekitar sisi sungai Sigeaon Naheong persis dibelakang jejeran rumah warga.

Saat ini seperti diberitakan Realitasonline, sesuai fakta dilapangan bahwa dampak dari pengerukan pasir di bagian hilir dan hulu sungai, mengakibatkan ekosistem dasar Sungai Sigeaon memanjang, mulai dari Sipoholon hingga Tarutung menjadi rusak parah.

"Kondisi Sungai Sigeaon Sipoholon-Tarutung yang amburadul, akibat pengerukan pasir tanpa terkendali, terkesan dibiarkan sehingga menguntungkan oknum-oknum tertentu, kini mulai ditangani,"ujarnya.

Baca Juga: Bhabinkamtibmas Polsek Sipirok Sumatera Utara Temui Petani

Kondisi demikian telah berlangsung kurang lebih 10 tahun, membuat dasar sungai tergerus mengancam tembok sungai, termasuk ancaman bagi dua unit jabatan di kota Tarutung. Pada kejadian bencana gempa bumi di Tapanuli Utara, beberapa titik tanggul sungai Sigeaon amblas dan harus ditangani dengan menyedot biaya tidak sedikit.

Halaman:

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB