Taput-Realitasonlne.id : Sebagai insan ciptaan Tuhan, pastinya kita tidak menginginkan terjadinya bencana seperti bencana alam banjir bandang, bencana longsor dan berbagai bentuk bencana yang merugikan bagi kehidupan manusia.
Namun tidak dipungkiri, bencana bisa datang akibat ulah manusia. Misalnya penggundulan hutan yang tidak terkontrol menjadi sebuah "bom waktu" yang tidak bisa di prediksi kapan meledak.
Ledakan "bom waktu" ini berpotensi memakan korban manusia atau paling tidak mampu menciptakan kerugian besar bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga: Peringatan Dini! Fenomena Hujan Seharian di Sumut, BMKG: Diprakirakan Berlangsung hingga 3 Hari
Belakangan atau jelang akhir tahun 2023, di wilayah Tapanuli Utara peristiwa bencana longsor boleh dikata sering terjadi seiring cuaca ekstrim dimana intensitas hujan cukup tinggi.
Dari beberapa kejadian bencana longsor di Tapanuli Utara kerugian harta benda masyarakat serta kerusakan pada fasilitas negara yang terimbas kepada masyarakat umum, ada mengambil korban manusia.
Ibu muda Listiani Purba (35) dan putri kandungnya MT (3), warga Dusun Tambunan, Desa Siabal-abal III, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, tertimbun longsoran tanah saat berteduh dalam pondok di lereng gunung, Kamis(7/12).
Baca Juga: Ngeri! Hujan Deras di Medan, Tiang Listrik Sampai Tumbang Timpa Angkot
Tercover dari berbagai media cetak dan online maupun dari laman Facebook menyajikan berita-berita longsor dan banjir bandang di Tapanuli Utara yang pada akhirnya mengundang pihak pemerintah turun tangan dengan melibatkan kekuatan dari aparat kepolisian dan tentara (Polisi dan TNI).
Diwilayah Pahae, Pangaribuan bencana alam longsor lereng gunung menutup beberapa titik di ruas jalan lintas sumatera(jalinsum) tetapi oleh kesigapan pemerintah bersama pihak Kepolisian dan TNI termasuk masyarakat sekitar, material yang menutupi badan jalan secepatnya disingkirkan sebagai upaya memulihkan arus lalu lintas dari dua arah.
Tidak diperoleh secara detail jumlah kejadian bencana alam berupa longsor dan banjir bandang wilayah Tapanuli Utara dan berapa besar kerugian material akibat bencana tersebut.
Baca Juga: Ratusan Personel Polres Padangsidimpuan Amankan Ibadah Natal di Sejumlah Gereja
Di Desa Bona ni Dolok tepatnya Dusun Harambir, banjir bandang yang terjadi memporak porandakan 7 unit rumah masyarakat belum lagi satu bangunan musollah.
Material tanah dan kayu menyatu dengan air bah merangsek memasuki pemukiman penduduk, beruntung masyarakat sempat menyelamatkan diri berhamburan keluar rumah.
Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini kecuali kerugian material yang belum terhitung jumlahnya, ujar Kades Bona Ni Dolok, Henri Sitompul kepada media.