sumut

Mesin PGKM Kerap Rusak, Dirut SGN Diminta Copot GM dan Ka.Teknik

Senin, 26 Februari 2024 | 21:54 WIB
Puluhan Truk pengangkut tebu antrian di pabrik akibat mesin rusak (Realitasonline.id/MA)


Realitasonline.id - Langkat | produksi penggilingan tebu di Sumatera Utara dipusatkan di Pabrik Gula Kwala Madu (PGKM) Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat, Namun sering terkendala akibat kerusakan mesin pabrik tersebut.

Berdasarkan pengamatan realitasonline, pada musim giling tebu 2024, PGKM telah mengalami kerusakan mesin boiler penggilingan di stasiun mild sebanyak 2 kali. Kerusakan pertama bulan Januari, beberapa hari usai berlangsungnya pesta syukuran giling perdana awal tahun 2024. Kerusakan kedua pada mesin boiler penggiling terjadi bulan Februari 2024.

Akibat kerusakan mesin boiler penggilingan tebu tersebut, ratusan truk pengangkut tebu hasil panen dari beberapa perkebunan mengantri, yakni hasil panen Perkebunan Kwala Bingei, Perkebunan Tandam Hilir, Buluh Cina, Helvetia dan Sei Semayang mengalami kerugian yang signifikan.

Baca Juga: Lakukan Hal Ini! Yuk Simak Ini Dia 5 Hal Kecil yang Berharga Buat Tipe Kepribadian MBTI INFJ

Sejumlah Manager Perkebunan Tebu milik plat merah tersebut mengeluhkan biaya produksi yang dikeluarkan, mulai dari pembayaran buruh harian lepas dan pembayaran sewa truk/supir pengangkutan, serta merusak mutu hasil panen tebu karena terlalu lama terjemur.

Terhentinya produksi penggilingan tebu tersebut, sempat meresahkan para buruh pekerja lepas di perkebunan tebu karena tidak adanya truk pengangkut akibat terlalu lama mengantri di kawasan PGKM.

Bukan itu saja, pihak PT.Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang saat ini menaungi Pabrik Gula se-Indonesia, juga mengalami kerugian biaya perawatan sekitar ratusan juta rupiah akibat kerusakan mesin boiler penggilingan.

Baca Juga: Wujudkan Impian Masa Depanmu! Tips Menabung Modal Nikah dengan Pasangan yang Cepat dan Efektif

Hal ini disebabkan dampak tidak terjaminnya perawatan mesin penggilingan yang dipercayakan kepada Kepala Tekhnisi PGKM.

Sementara itu, Plt General Manager PGKM yang juga menjabat sebagai manager Pabrik Gula Sei Semayang Holdinar Aritonang, saat dikonfirmasi Jum'at (23/2/2024) terkait berulangnya kerusakan mesin boiler penggilingan tebu PGKM belum ada jawaban, bahkan berulang kali coba dikonfirmasi baik melalui telp dan chat WhatsApp, Aritonang tidak pernah menggubris.

 

Holdinar Aritonang yang juga menjabat sebagai General Manager Sei semayang kini juga merangkap General Manager PGKM Kuala Madu, karena General Manager Jhonri ST sedang sakit maka Aritonang sebagai pengantinya untuk sementara.

Baca Juga: Wujudkan Impian Masa Depanmu! Tips Menabung Modal Nikah dengan Pasangan yang Cepat dan Efektif

Menurut sumber yang minta namanya dirahasiakan, tidak beroperasinya PG Sei Semayang, bukan dikarenakan lahan tebu dan hasil panen dari beberapa perkebunan tidak mencukupi. Namun, kondisi mesin PG Sei Semayang juga mengalami kerusakan.

Selain itu, beberapa supir yang jadi sumber di lokasi pabrik menjelaskan bahwa kerusakan mesin kedua kali karena mesin bagian boiler pecah sejak hari Rabu (21/2/2024) sore sampai Jum'at (23/2/2024) siang, pabrik tersebut baru mulai kembali beroperasi.

Halaman:

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB