Mesin Giling Tebu Rusak, Dirut PT SGN Diminta Turunkan Tim Audit Dana Perawatan PGKM

photo author
- Minggu, 25 Februari 2024 | 06:35 WIB
Ratusan truk pengangkut tebu antrian di depan pabrik PGKM akibat mesin boiler pabrik rusak. ( Realitasonline.id/MA)
Ratusan truk pengangkut tebu antrian di depan pabrik PGKM akibat mesin boiler pabrik rusak. ( Realitasonline.id/MA)


Realitas0nline.id - Langkat | Dirut PT SGN (Sinergi Gula Nusantara) Aris Toharisman diminta untuk segera menurunkan tim, guna mengaudit dana perawatan mesin giling tebu di Pabrik Gula Kuala Madu (PGKM) yang sudah menghabiskan biaya hingga mencapai miliaran rupiah.

Namun, dengan nilai semahal itu nyatanya sampai sekarang mesin penggilingan tebu masih saja berkali-kali rusak hingga membuat pabrik tidak dapat beroperasi.

Fakta tentang pabrik tidak dapat beroperasi akibat mesin giling rusak mencuat, setelah muncul pengakuan dari beberapa sopir truck muatan tebu, sudah berhari-hari mengantri tidak dapat membongkar muatan di dalam pabrik tersebut.

Baca Juga: Jenis-jenis Selingkuh yang Menghantui Bahtera Rumah Tangga Anda, It’s my dream, Mas. Not hers!

Para supir tersbut terpaksa menunggu sampai mesin penggilingan tebu selesai diperbaiki. " Sudah dua hari ini mulai sejak Rabu semalam, pabrik tidak dapat beroperasi akibat mesin giling rusak. baru Jumat siang mesin giling tebu ini bisa selesai diperbaiki," ungkap mereka.

PGKM ditaksir mencapai kerugian hingga ratusan juta rupiah akibat dua hari tidak dapat beroperasi. Sebab untuk per jamnya saja kalau tidak beroperasi maka pabrik bisa menelan kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Baca Juga: Melihat Karakter dan Sifat Seseorang dari Warna Pakaian yang Sering Digunakan, Bisa Menggambarkan Arogan Sampai Agamis

Padahal, jauh-jauh hari sudah banyak yang memprediksi mesin giling tebu bakal terus-terusan rusak kalau tidak segera ditindak lanjuti. Soalnya, tanda-tanda kerusakan sudah pernah terjadi, saat acara prosesi giling perdana yang dihadiri tamu undangan Dirut Operasional PTPN II, Marisi Butar-butar di PGKM Langkat, beberapa tahun lalu semasa beliau menjabat selaku Dirut.

Bahkan, ketika semasa Dirut Operasional PTPN II, Marisi Butar-butar menjabat sempat naik pitam dan marah-marah menyaksikan kondisi mesin giling yang rusak parah tapi dipaksa untuk digunakan.

Baca Juga: Catat Ibu-ibu! Beberapa Alasan yang Paling Mendasar Kenapa Orang Suka Selingkuh Menurut Psikologi

Kini, prediksi itu terbukti benar, mesin giling tebu tersebut kembali rusak karena dipaksakan beroperasi dalam kondisi kurang baik. Tapi nyatanya sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari perusahaan PGKM agar bagaimana kerusakan mesin giling tebu tidak terulang kembali.

Hal ini mengundang perhatian serius dari berbagai kalangan yang mempertanyakan tentang penggunaan anggaran untuk memperbaiki mesin produksi PGKM tersebut. Sebab, pihak PGKM terkesan sengaja menutup-nutupi terkait penggunaan anggaran perawatan mesin penggilingan tebu tersebut.

Baca Juga: Melihat Karakter dan Sifat Seseorang dari Warna Pakaian yang Sering Digunakan, Bisa Menggambarkan Arogan Sampai Agamis

Saat dikonfirmasi terkait masalah kerusakan mesin giling tebu rusak, Plh General Manager PGKM Aritonang yang juga menjabat sebagai General Manager pabrik Seisemayang melalui pesan WatshAp Jum'at (23/2/2024), ditanya soal apa kenda namun beliau tak menjawab alias bungkam. (MA)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X