sumut

Inalum Integrasikan Kajian LCA dengan Program Eco-Invasi PLTA Paritohan

Kamis, 21 Maret 2024 | 19:57 WIB

 

Realitasonline.id - Batu Bara | Mahyaruddin Ende menyebutkan bahwa PT Indonesia Asahan Aluminium atau INALUM berhasil mengintegrasikan program Eco-Inovasi di Kawasan PLTA Paritohan dengan kajian Life Cycle Assessment (LCA).

Melalui Humas PT Inalum Gilang Sukma, Kamis (21/3/2024), Corporate Secretary Inalum itu menjelaskan sinergi ini memberikan dampak signifikan dalam hal operasional PLTA Inalum di Paritohan menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.

Menurutnya keberhasilan adaptasi ini merupakan hasil dari usaha rekan-rekan di Paritohan dalam menghadirkan teknologi ramah lingkungan dalam hal penyediaan energi terbarukan.

“Akhirnya usaha inovasi dari INALUM Unit Paritohan dalam menyinergikan Kajian LCA dan Eco-Inovasi bisa membuahkan hasil. Tentu ini merupakan pencapaian terbaik karena perusahaan memang berkomitmen dalam menciptakan industri aluminium yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Pembakar Rumah Wartawan Diduga Disengaja, Ketua PWI Sumut Desak Polres Labuhanbatu Ungkap Pelakunya

Tentu saja ini akan membuat operasional PLTA Paritohan menjadi lebih efisien tanpa mengurangi penyediaan listrik untuk kebutuhan peleburan,” ujar Mahyaruddin.

Kajian LCA merupakan pendekatan dari hulu ke hilir atau cradle to grave untuk menilai suatu sistem produk secara kuantitatif dengan melakukan penilaian daur hidup, pengambil keputusan dapat mempunyai dasar yang berbasis data dan fakta dalam mengambil keputusan.

Dijelaskan, LCA merupakan suatu alat ukur kuantitatif untuk pembangunan berkelanjutan yang dapat digunakan mulai dari perancangan produk, pengembangan proses produksi yang lebih baik, inovasi produk dan proses, meningkatkan sistem manajemen lingkungan, pemilihan produk atau proses serta pemilihan pemasok.

Baca Juga: Penyidik Kelabakan Lengkapi Berkas Kasus Pencemaran Nama Baik di Polres Karo

Mengkomunikasikan informasi lingkungan untuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan, penetapan strategi perusahaan, sampai pengambilan keputusan untuk kebijakan dalam pemerintahan. LCA merupakan suatu alat ukur kuantitatif untuk pembangunan berkelanjutan.

Pada Inalum Unit PLTA Paritohan, Eco-Inovasi melalui pendekatan LCA dilakukan kepada 3 bendungan yang dimiliki oleh perusahaan dan berfokus pada Efisiensi Energi, Penurunan Emisi, dan Efisiensi Air.

Dalam hal Efisiensi Energi, PLTA Inalum melalui Regulator Dam mampu melakukan penghematan Energi hingga 14,232 GJ sehingga mampu meningkatkan efisiensi energi, produktivitas sumber daya, virtualisasi produk, dll. Sementara pada Penurunan Emisi, INALUM melakukan Penurunan Emisi GRK hingga 0,736 TonCO2eq dengan melakukan Isolating Power System With Switch-Gear.

Baca Juga: Hasyim SE: Hitungan Internal PDIP di Pemilu 2024 Raih 12 Kursi DPRD Medan

Selanjutnya, dalam aspek pengelolaan limbah B3, Inalum melakukan Reclaiming Lube-Oil dengan menggunakan metode vacuum treatment pada main transformer yaitu dengan mengganti proses dengan dengan yang lebih efisien dan efektif sehingga tingkat timbulan sampah tersebut lebih rendah (yaitu proses yang lebih eko-efisiensi) sehingga mampu mengurangi Limbah B3 sebanyak 1,16 Ton.(GS)

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB